I'm writing about...

Jangan Sepelekan Penyakit Ini, Ayo STOP Pneumonia Pada Anak!

Awal tahun 2016, menjadi ujian terberat dalam hidup saya. Neyna si sulung divonis menderita "PNEUMONIA" hingga harus dirawat di rumah sakit Mitra Kasih Cimahi selama 5 hari.

Bagaimana bisa terjadi?

Flashback 2 tahun silam, usia Neyna kala itu  belum genap 3 tahun masih 2 tahun 5 bulan. Beberapa minggu sebelum dirawat Neyna sudah bolak balik klinik Handayani mengejar DSA (dokter spesialis anak) langganan.

Selama beberapa minggu Neyna batuk pilek disertai dengan demam, saya larikan terlebih dahulu ke klinik. Sempat menjalani pemeriksaan darah rutin hasilnya negatif tifus maupun DB. Saya bernafas lega kala itu setelah tahu hasilnya negatif untuk kedua penyakit tersebut.

Sepulangnya berobat ternyata batuk Neyna bertambah parah dimana kondisinya setiap malam Neyna terbangun karena ia mengalami batuk disertai dengan muntah. Saya sampai bingung ada apa dengan kondisi kesehatan Neyna.

Hari itu jumat 15 januari 2016, saya cuti bekerja dan siang hari saya larikan Neyna ke rumah sakit Mitra Kasih Cimahi. Saya menceritakan kembali kondisi yang Neyna alami. Hanya dengan sentuhan stetoskop fix Neyna dinyatakan harus rawat inap untuk dilakukan pemeriksaan intensif dari mulai rontgen, pemeriksaan darah hingga tes mantuk.

Jangan tanya bagaimana sedihnya saya karena harus mendapati Neyna "tersiksa" dengan semua pemeriksaan tersebut. Hati ibu mana yang tidak sedih melihat kondisi anaknya harus menjalani itu semua.

Dari serangkaian tes, keluar hasil jika Neyna menderita Pneumonia.

Jangan Sepelekan Penyakit Ini, Ayo STOP Pneumonia Pada Anak!  Pneumonia adalah, jangan anggap remeh pneumonia, cara mencegah penumonia, kenal genajal pneumonia



Selama 5 hari, Neyna harus mendapatkan antibiotik yang disuntikkan ke dalam infus juga rutin di-UAP bahkan mengikuti fisioterapi guna membuang dahak yang menempel.

Karena DSA tidak menyarankan jika dahaknya disedot menggunakan alat, khawatir kehigienisan alatnya yang justru bisa menambah bakteri dalam paru-paru Neyna.

Pasca dirawat selama 5 hari, Neyna tak lantas dinyatakan sembuh total namun masih harus menjalani rawat jalan. Selama 3x seminggu saya tetap memeriksakan kondisi Neyna ke rumah sakit. 


Jangan Sepelekan Penyakit Ini, Ayo STOP Pneumonia Pada Anak!  Pneumonia adalah, jangan anggap remeh pneumonia, cara mencegah penumonia, kenal genajal pneumonia
doc.pribadi

Talkshow Mengenal & Mencegah Pneumonia Pada Anak Indonesia


talkshow ruang publik kbr mengenal pneumonia anak, Jangan Sepelekan Penyakit Ini, Ayo STOP Pneumonia Pada Anak!  Pneumonia adalah, jangan anggap remeh pneumonia, cara mencegah penumonia, kenal genajal pneumonia

Betapa mirisnya saya dengan kondisi Neyna beberapa waktu silam, ternyata pneumonia tidak boleh dianggap remeh sebagaimana yang telah dibahas juga dalam talkshow Pneumonia pada Anak Indonesia dalam program radio ruang publik KBR.

Dalam talkshow yang diselenggarakan pada hari kamis 13 Desember 2018 ini dibawakan oleh narasumber yakni Selina Patta Sumbung - Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik partner of Save The Children dan dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A, dipandu oleh Aika Renata, di Tjikini Restaurant.

Selain itu juga turut narasumber lainnya via telepon yakni keluarga dari ananda Witri pasien gejala pneumonia di usia 3 bulan. Yang memberikan kesaksian bagaimana Witri bisa mengalami Pneumonia.

Pembahasan diawali oleh dr. Madeleine yang menyatakan bahwa pneumonia atau dikenal dengan radang paru-paru. Peradangan ini bisa dikarenakan infeksi bakteri, virus dan jamur. Namun seringnya disebabkan oleh bakteri dan virus.

Penyakit ini merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada usia dibawah 5 tahun. Dan mirisnya penyebab pneumonia merupakan perilaku orang tua. 

Berdasarkan penuturan dari keluarga Witri, gejala awal dari pneumonia itu batuk lalu sesak hingga lama kelamaan menjadi parah. Nah ini yah digaris bawahi jangan sepelekan batuk!

Persis sekali yang dialami oleh Neyna, diawali dengan sakit batuk yang lama.

Awareness Dari Yayasan Save The Childern

Kasus pneumonia memberikan perhatian dari yayasan Save The Childern dimana menurut Ibu Selina beberapa awareness yang ingin dibagikan ada 4 (empat), yakni :

1. Meningkatkan awareness bahwa pneumonia merupakan penyebab meninggal tertinggi kedua pada anak-anak dibawah usia lima tahun 
2. Memberikan awareness kepada khususnya ibu-ibu untuk memberikan asi sebagai daya tahan tubuh anak dalam bentuk pencegahan
3. Memberikan awareness bahwa pentingnya pemberian imunisasi lengkap
4. Memberikan awareness terkait penggunaan air bersih dan cuci tangan di 5 waktu kritis yakni sebelum makan, sehabis bab, sebelum menyusui. sebelum menyiapkan makan dansetelah menceboki si bayi.

Hayo siapa yang suka lupa dengan 5 waktu kritis cuci tangan?ternyata sebagian dari kita memang selalu kelupaan yah untuk cuci tangan padahal ini salah satu bentuk pencegahan paling ringan untuk segala penyakit termasuk pneumonia.

pneumonia pada anak ayo stop, Jangan Sepelekan Penyakit Ini, Ayo STOP Pneumonia Pada Anak!  Pneumonia adalah, jangan anggap remeh pneumonia, cara mencegah penumonia, kenal genajal pneumonia

Perilaku Orang Tua Vs Pneumonia


Tahukah temans perilaku yang kita berikan kepada anak nyatanya sangat mempengaruhi kondisi anak kita. Sebagaimana yang disampaikan oleh dr. Madeleine dan Ibu Selina.

Dimana salah satu yang mempengaruhi bagaimana anak bisa terkena pneumonia adalah kemauan orang tua untuk meng-imunisasi anak secara lengkap.

Bahkan peranan ayah dalam pencegahan penyakit pneumonia juga berperan besar salah satunya adalah tidak merokok dalam rumah karena memang penyakit pneumonia disebabkan juga oleh regulator udara yang tidak bersih di rumah.

Mendengar pernyataan dari narasumber tersebut, mengingatkan akan saya dan akang suami yang ternyata menjadi salah satu pemicu penyebab Neyna terkena pneumonia.

Saya dan akang suami sangatlah menyesal menjadi orang tua ANTI VAKSIN dahulu. Neyna si sulung yang malang harus terjangkit pneumonia karena minimnya informasi kami sebagai orang tua hingga kami menjadi orang tua keras kepala membiarkan si buah hati tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik.

Vaksin dasar yang mestinya diwajibkan pemerintah kepada bayi, namun kami abaikan begitu saja karena ketidakmauan kami dan keegoisan keyakinan kami sebagai orang tua kepada Neyna.

Tak hanya antivaks, akang suami dulu adalah perokok aktif yang juga egois merokok di rumah. Saya menyesal tidak mampu menyadarkan akang suami kala itu. Hingga paparan asap rokok di rumah menjadi salah satu asupan udara yang harus Neyna hisap setiap harinya.

Hingga diagnosa Pneumonia muncul kemudian hari.

Membicarakan mengenai imunisasi, dr. Madeleine pun memberikan penjelasan seputar vaksin apa sajakah yang mampu mencegah pneumonia.

Diantaranya adalah : DPT, HIB maupun Campak dan juga menyusul dalam proses ada vaksin Pneumococus dan influenza yang akan dicover oleh pemerintah.


Bagaimana Cara Pencegahan Pneumonia


Jadi merangkum dari informasi yang diberikan baik oleh dr. Madeleine dan Ibu Selina, cara pencegahan pneumonia sebenarnya yang terpenting terletak pada perilaku orang tuanya.

Dimana pada akhir pembahasan talkshow, ibu Selina menekankan mengenai STOP Pneumonia pada anak.

S    : Air Susu Ibu eksklusif selama 6 bulan
T    : Tuntaskan Imunisasi
O   : Observasi sesak nafas & segera periksa ke dokter
P    : Pastikan kecukupan gizi

Pemberian ASI, pemberian imunisasi dasar, periksa ke dokter hingga memastikan kecukupan gizi merupakan 4 hal penting yang harus kita sadari demi anak-anak tumbuh sehat.

Jangan khawatir ya temans karena untuk penanganan Pneumonia sendiri bisa dicover oleh BPJS sesuai dengan penuturan dr. Madeleine mengenai penanganan pneumonia.

***

Pembahasan dalam talkshow mengenal pneumonia ini memberikan tamparan bagi saya untuk tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah saya buat beberapa waktu silam.

Terlebih pilar untuk pencegahan penyakit pneumonia ini datang dari perilaku orang tuanya sendiri. Kini setelah dikaruniai Rayi anak kedua kami, saya dan akang suami sudah tertib untuk melakukan imunisasi dari sejak lahir hingga kini usia Rayi sudah menginjak 8 bulan.

Dan untuk Neyna sendiri, kini ia berusia 5 tahun, batuk pilek memang sering ia alami namun masih bisa terobati dan tentu saja tidak dianggap sepele oleh saya.

Nah temans, demikian yang ingin saya bagikan mengenai pneumonia. Yuk lebih aware lagi dan jangan pernah anggap sepele pneumonia karena setiap satu menit, dua anak meninggal karena Pneumonia.

Dan 99%-nya adalah dari negara berkembang. Di Indonesia sendiri menurut Riset Kesehatan dasar 2013, Kementerian kesehatan RI pneumonia merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada usia dibawah 5 (lima) tahun.

Mari bersama STOP Pneumonia pada anak!jika tidak dari kita sekarang mau kapan lagi?

Semoga bermanfaat yah temans...

Jangan Sepelekan Penyakit Ini, Ayo STOP Pneumonia Pada Anak!  Pneumonia adalah, jangan anggap remeh pneumonia, cara mencegah penumonia, kenal genajal pneumonia