I'm writing about...

Bijak Menggunakan Kartu Kredit Yuk, Kasihanilah HRD!

Siapa pengguna kartu kredit? pasti diantara temans pembaca ((setia)) blog ini ada yang pengguna aktif kartu kredit. It's okay temans saya tidak akan men-judgement apapun tentang hal itu. Karena saya yakin temans semua punya tujuan dan pilihan masing-masing. 

Tapi satu hal yang ingin saya tekankan adalah "Bijak Menggunakan Kartu Kredit serta Bertanggung jawablah atas penggunaannya!"

Sifat manusia si yah lumrah terlena dengan meningkatnya gaya hidup kekinian, terpukau dengan indahnya rumput tetangga, terbakar nafsu melihat kemewahan dunia (berat coy). 

Namun pada akhirnya itu semua tidak ada harganya saat apa yang mati-matian dipenuhi terganjal dengan namanya lari dari tanggung jawab.

Postingan kali ini semoga bisa diambil pelajarannya, karena saya selalu menekankan pada beberapa tulisan di blog ini untuk mengambil sesuatu yang bermanfaat dan syukur-syukur bisa kasih insight buat temans sekalian.

Mudahnya Pengajuan Kartu Kredit





Banyak pihak bank yang sering menelepon saya meminta konfirmasi data karyawan. Apakah si X bekerja di sini?berapa lama si A bekerja di sini?sudah jadi karyawan tetap atau belum?

Pertanyaan-pertanyaan meyakinkan untuk menyamakan apa yang dituliskan si karyawan sesuai dengan data yang dimiliki oleh HRD.

Apabila saya tanyakan untuk kebutuhan apa bertanya-tanya seperti itu?jawaban yang paling sering saya dapatkan adalah PENGAJUAN KARTU KREDIT.

Saya sendiri punya atau tidak kartu kredit?tentu TIDAK punya. Jujur saya juga ga tahu persis bagaimana prosedur dalam pengajuan kartu kredit sehingga banyak sekali pihak bank yang menanyakan perihal data karyawan ke HRD.

Iyes inilah side job saya sebagai HRD memberikan informasi tentang data karyawan yang hendak pengajuan kartu kredit, pinjaman hingga KPR. 

bijak menggunakan kartu kredit, curhatan HRD , terjerat hutang kartu kredit, jangan bermegah-megahan


Agak risih juga sih ngabisin beberapa menit buat angkat telepon hahaha apalagi berakhir bertanya "gajinya si anu emang segini mba?" karena bla..bla..bla..

Urusan payroll sendiri bukan saya yang pegang makanya agak bingung jawabnya. Tapi konon katanya kalau udah konfirmasi ke pihak HRD kartu kredit bisa mudah cair. 

Tinggal menunggu syantiek kartu tersebut datang ke rumah. Selebihnya HRD tidak tau menahu digunakan untuk apa.

Ya kali saya sekepo itu mengetahui urusan printilan karyawan, mau gajinya buat bayar ini itu I DON'T CARE!

Terjerat Hutang Kartu Kredit


Memang ya kemudahan banget menggunakan kartu kredit untuk bisa mendapatkan sesuatu dalam waktu singkat. Mau punya leptop baru bayar pake kartu kredit, mau punya hp baru uang ga cukup untung ada kartu kredit.

Uang gaji habis tinggal gesek tunai, mau sepatu baru tabungan belum cukup cring pake kartu kredit. Segalanya terbantu dengan kartu kredit apalagi kalau limitnya udah buanyak banget.

Dikit-dikit pake kartu kredit sampai akhirnya ga terasa sudah membukit tagihannya. Dan pada akhirnya bingung membayarkannya.

Tahu-tahu menumpuk baik bunga maupun angsuran pokoknya. 

Maraknya kemudahan pengajuan kartu kredit ternyata tidak dimbangi dengan kemudahan membayar hutang kartu kredit. 

Apa yang kemudian terjadi, yes kalian jadi DPO collector bank!


Kasihanilah HRD, Please Bayar Hutang Kartu Kreditmu


Singkat cerita, inilah klimaks yang hendak saya bagikan. Selama 10 tahun jadi HRD baru akhir-akhir ini saya diteror pihak bank.

Dari bank abc sampe bank bink bunk benk bonk menghubungi pihak HRD. 

👾 : Selamat siangDengan bagian HRD?saya fgh dari Bank cari ribut
❤ : betul bisa dibanting?

👾 : kapan si x masuk?

 : sebentar saya cek dulu yah,,oh maaf tidak tahu

 ðŸ‘¾: ANDA ITU HRD MASA TIDAK TAHU *nyolot

❤ : Anda kalau mau nanya ya baik-baik dong orang saya ga tahu karena ybs itu bla..bla punya kasus sendiri. lalu kututup teleponnya daripada berantem 
Kemudian hari pihak bank yang sama namun berbeda orang yang meneleponnya. Diawali dengan percakapan basa basi yang busuk lalu akhirnya ga enak.

👾 : Dengan bagian HRD?saya fgh dari Bank cari ribut
❤ : betul bisa dibanting?
👾 : kalau si x itu kemana?
 : sebentar saya cek dulu yah,,oh ada perlu apa?
👾 : penagihan bu jadi ybs menunggak, saya teleponin terus ga angkat2 dan ybs hanya beri no telepon kantor saja. tolonglah bu bantuin bilangin angkat telepon dari saya tolong ya bu hub ybs. kalau ga diangkat sama ybs terus maka saya akan teleponin ibu terus
Disclamer : percakapan ini pernah saya buat di facebook saya. 


Akhirnya bagaimana dengan kasus ini?Karena merasa tidak puas dengan jawaban saya, akhirnya pihak bank ini menghubungi rekan kerja saya yang lain. Dan menanyakan hal yang sami mawon. 

Ujung-ujungnya saya mengeluhkan dan merumpi deh *astagfirullah ghibah si teteh Bella LOL*.

Dan akhirnya pihak bank ini berhenti telepon setelah rekan kerja yang punya hutang ini mengangkat teleponnya dan akhirnya bak tertelan bumi tidak ada lagi teror telepon dari pihak bank tersebut mencari keberadaan si X.

Teror Menyeramkan Muncul Lagi..


Sempat tenang karena beberapa waktu tidak ada lagi pihak bank menanyakan tentang keberadaan karyawan yang tidak membayar hutangnya. Paling telepon hanya untuk memastikan data karyawan saja. 

Namun tiada hujan tiada angin, hari itu muncul teror paling menyebalkan sepanjang sejarah saya sebagai HRD.

Pagi itu, saya menerima sambungan telepon dari receptionist ada pihak bank abc ingin konfirmasi data begitulah tujuan yang receptionist sampaikan.

Saya menerima telepon seperti biasa, menanyakan keperluan apa?si penelepon bercerita panjang lebar.

Adalah Bapak A yang berada di cabang kantor lain menunggak kartu kredit semenjak ia masih bekerja di perusahaan lamanya.

Si pihak bank ini sudah putus asa menghubungi telepon bapak A bahkan whatsaapp sama sekali tidak direspon olehnya.

Jalan keluar yang ia tempuh adalah menghubungi kantor tempatnya bekerja. Si pihak bank ini sepertinya yah sudah sering menghubungi kantor cabang. Entah bagaimana urusannya akhirnya si pihak bank diarahkan menelepon ke HRD kantor pusat dong!cemana begini huftt..

Maka pada hari itu sayalah HRD malang yang harus menghabiskan waktu selama 12 menit mendengarkan ceramahnya, memohon pertolongan saya agar saya membantu untuk bisa menghubungi bapak A dan segera membayarkan cicilan 2 ((Dua)) kartu kreditnya sejumlah sekian juta.

Yang tidak mengenakkan adalah pihak bank tersebut menggunakan intimidasi, mengancam yang kurang pantas dengan kasus kartu kredit sekian juta saja. Karena saya hanya bisa membantu mengingatkan saja tanpa punya pilihan lain apa yang harus saya lakukan terkait kasus ini.

Setelah menutup telepon, saya adukan permasalahan ini kepada rekan kerja saya yang memang terkait dengan industrial. Saya menceritakan detail apa yang disampaikan pihak bank dengan itikad kurang baik karena adanya ancaman. Rekan kerja saya langsung menelepon bapak A.

Siang itu selepas saya pumping, kembali si pihak bank yang tadi pagi ceramah meminta bantuan menayakan bagaimana selanjutnya.

👾 : Siang bu bagaimana tentang bapak A?
: Sudah saya sampaikan menurut bapak A tagihannya ke rumah saja
👾 : Alamat rumahnya tidak jelas yah saya sudah coba dan tidak ada *mulai emosi Ferguso
: Ya saya ga tau yah karena ybs meminta tagihannya ke rumahnya saja
👾 : Tidak ada rumahnya, tidak jelas si A itu *mulai membentak Ferguso
: Ya terus harus bagaimana?saya ini di Bandung, bapak A di kota XXX *masih kalem
👾: Saya juga di Jakarta ga mungkin saya kesana, ANDA ITU HRD G*BLOG *sudah nada soprano Ferguso
: Anda sudah ga minta baik-baik yah malah bilang saya g*blog. Anda yang g*blog nagih ke saya, yang punya utangnya siapa?  *tutup telepon

Astagfirullah jadi aja saya emosi juga...berasa pengen banting tuh orang!belum tahu saya ini mamak Hulk!LOL






FYI, pas percakapan itu ruangan lagi sepi hingga suara marah saya membahana terdengar sampe ke ruangan lain. Dan hari itu saya naik daun karena pada kaget saya marah dengan nada sopran LOL.

Beberapa orang japri rekan kerja sebelah saya, menanyakan ada apa gerangan saya yang lemah lembut penuh keramahan *ini dusta wkwk* marah sejadi-jadinya.

Karena kemarahan ini akhirnya sampailah ke atasan saya. Mau tak mau saya ceritakan kejadian ga enak ini. Finally, my boss telepon bapak A untuk segera menyelesaikan permasalahannya.

Bahkan keesokan harinya ada atasan departemen lain bilang siapa yang berani mengancam saya seperti itu ayo kita tuntut pihak banknya juga karena pencemaran nama baik *ngakak gaes*

Bagaimana akhirnya?

Setelah saya tutup telepon si rese itu, saya langsung hubungi pihak receptionis untuk tidak menyambungkan teleponnya ke saya karena saya ga terima dibilang kasar seperti itu.


SEJAK KAPAN HRD NGURUSIN HUTANG KARYAWANNYA?





Sebagai HRD, saya hanya bisa memberikan informasi yang memang tercatat. Saya ga ngurusin si karyawan mau gajinya dipake apa sampe ga bisa bayar utang atau ga.

Yang jelas HRD melaksanakan kewajibannya, mengatur haknya yakni gaji tanpa perlu tahu itu gaji buat apa, buat main, buat beli apa NO sekali lagi don't care. 

Tapi penting saya ingatkan buat temans please bijak menggunakan kartu kredit!mulai memperhitungkan bisakah dengan pemasukan sekian menutupi pengeluaran sekian.

Jangan pada akhirnya ditagih hingga ke kantor, itu MEMALUKAN gaes!ga tau deh kalau yang punya utangnya malu apa ga?

Saya aja yang ditagih-tagih kok ya malu sampe segitunya ga bisa bayar kartu kredit.

***

Well, pada akhirnya semua balik pada pilihan masing-masing. Tapi saya mau berpesan kasihanilah saya sebagai HRD yang kena omel apalagi dikatain begitu wkwkwk..

Hiduplah berkecukupan, cukup makan di restoran mahal, cukup 5 mobil, cukup 4 rumah, cukup 25 kg emas, CUKUP BERMIMPINYA WOY!!

Cukup sekian curhatan saya, semoga ini bisa jadi pelajaran buat siapapun. 

Kalau mulai terlena dengan kartu kredit dan kemudahanya langsung ya buka Al-Qurannya jangan buka OL SHOP terusss *ini nyindir diri sendiri*. LOL

jangan bermegah-megahan, qs.at-takasur
pic fr ayobelajar.com