POSTS SLIDER

I'm writing about...

Lahirnya Joeragan Ice Cream!

Bun, ayah mau resign yah. Pengen jadi pengusaha!
Apa reaksi temans jika mendapati keinginan suami seperti itu? pengen resign dan buka usaha? kaget ga sih? galau ga sih?

Jujur saya kaget, saya resah banyak kecemasan yang saya rasakan apalagi terkait finansial dengan anak dua *astagfirullah* padahal Alloh sudah menjamin rezeki tiap mahkluknya tapi tetap bikin saya baper.

Demikian pernyataan yang sering akang suami lontarkan kepada saya. Akang suami merasa sudah lelah sekali menjadi karyawan. Belum lagi letak kantornya yang jauh dari Cimahi membuat motivasi kerjanya semakin menurun. 

Melihat fenomena yang dialami akang suami tentu bisa berdampak hal yang tidak baik dikemudian hari. Lebih baik tidak memaksakan kehendak saya sebagai istri untuk tetap mempertahankannya bekerja.

Sebagai istri, yang saya lakukan adalah terus mendukungnya dengan memberikan beberapa alternatif solusi baginya. Keputusan resign memang bukan suatu hal yang perlu ditakutkan bagi kami. Hanya saja perlu pertimbangan matang dalam ambil keputusan resign tersebut.

Sejak menikah bisa terhitung akang suami pernah menjadi pengangguran lalu kembali bekerja tak lama kemudian resign kembali. Hingga akhirnya bulan agustus 2018 akang suami meminta saya buatkan surat resign.

Sebenarnya cukup berat bagi saya membiarkan akang suami resign, pasalnya kami dikaruniakan kembali seorang putra pada bulan april 2018 lalu. Gelisah memikirkan bagaimana nanti usahanya begitu? bagaimana nanti jika ini dan itu. 

Hal yang lumrah bukan sebagai mamak zaman now memikirkan kondisi anak-anak kedepannya seperti apa jika akang suami hanya mengandalkan usahanya yang belum kelihatan hilalnya progressnya seperti apa.



Lahirnya Joeragan Ice Cream

Sebelum resign bulan Agustus lalu, setiap harinya saya punya jobdesc baru yakni sebagai pendengar keluh kesahnya, sebagai pemerhati rancangan bisnisnya. Ia sering mengirimkan bagaimana nanti konsep usahanya, anggaran biayanya, hire pegawainya hingga kalkulasi profit yang akan ia dapatkan.

Akang suami mantap untuk memilih usaha kuliner. Hal yang ia pertimbangkan dari sisi profit maupun pangsa pasarnya dimana letak usaha yang akan kami bangun berada di belakang Kampus UNJANI Cimahi.

Melihat bagaimana keyakinannya tentu saja membuat saya akhirnya juga sepakat maka kami memutuskan di awal bulan juli dengan menggarap sebidang tanah yang disewakan oleh mertua, kami mulai mendirikan tempat usaha impian.

Sebulan lamanya membangun tempat usaha kami, dibantu oleh rekan akang suami sebagai desain layout usahanya hingga dibantu untuk pembuatan semua perlengkapan toko.

Sementara membangun tempatnya, saya dan akang suami mulai hunting bahan-bahan operasional untuk usaha kuliner kami yakni Berjualan Es Krim.

Dalam prosesnya, akang suami berkeyakinan untuk membuat semuanya sendiri jadi konsep home made. Tidak mau beli jadi. Padahal kalau memikirkan profit yang akan didatangkan akan jauh lebih banyak jika kami memutuskan membeli es krim yang sudah jadi daripada membuat sendiri.

"Bukan pengusaha kalau es krim-nya juga beli jadi Bun!kita harus buat sendiri utamakan kualitasnya pasti jauh berbeda dengan es krim pasaran"

Lagi-lagi saya menuruti apa katanya. Membiarkan akang suami untuk meng-eksplor semua yang ia inginkan.

Waktu berlalu dengan cepat, bangunan usaha kami awal bulan agustus sudah jadi namun tak sesuai prediksi dari pegawai yang tidak benar, kesalahan pemasangan instalasi listrik hingga konsep pembuatan jendela yang tidak sesuai harapan.

Awal agustus tepatnya tanggal 08 bersamaan dengan hari lahirnya anak sulung kami. Akang suami mulai pre-launch usaha kami. Membagikan ke tetangga dekat dan sekitaran toko.

3 hari berselang tanggal 11 agustus 2018, akhirnya lahirlah Joeragan Ice Cream. Dari segi nama tidak perlu saya jelaskan karena keyakinan kami suatu hari kami bisa menjadi Juragan dengan banyak cabang aamiin.

joeragan ice cream
Setiap libur mampir ke Joeragan buat monitoring

Tantangan Dalam Berwirausaha


Bukan sesuatu yang mudah ketika terjun untuk membuka usaha sendiri, banyak hal yang ternyata harus saya hadapi dan ternyata tidak semudah yang saya bayangkan.

Beberapa hal yang harus saya hadapi diantaranya :

✔ Berbeda Pendapat Dan Penuhi Stock Sabar

Membangun usaha bukanlah hal yang mudah temans terlebih jika modal yang kalian miliki itu PAS. PAS untuk bangunanan atau sewa tempat, PAS untuk bahan baku, PAS untuk peralatan, PAS untuk operasional dan lain sebagainya perintilan yang harus dibayarkan.

Sebagai owner, akang suami selalu meminta terlebih dahulu pendapat saya berhubung juga saya yang pegang modal usahanya. Nah disinilah kadang terjadi perang mahabrata antara kubu cebong dan kubu kampret. Loh kok kesini yah?

Jadi kadang ada satu keinginan yang menurut saya tidak perlu berhubung modal terbatas namun kekeuh harus direalisasikan menurut akang suami. Tentu saja hal ini tidak akan berjalan jika tidak seirama dalam pemikiran.

Disinilah temans harus saling pengertian dan pandai meredam ego jangan sampe pecah sebelum berperang. Usaha belum jadi tapi ribeut diawal so redamlah emosi, redamlah ego memikirkan sesuatu yang jauh lebih matang.

Saya yakin bagi yang hendak usaha hal-hal kecil bisa jadi pemicu dan pemacu pertengkaran jika keduanya tidak saling meredam ego. Mau sama siapapun berbisnis hendaklah yang satu mampu meredam dan saling mengerti.

Dan pada intinya kesabaranlah yang kita butuhkan untuk bisa saling mengerti satu sama lain. Tantangan tak hanya datang dari dalam akan tetapi juga dari luar. Tak diduga akan ada saja yang tidak suka dengan apa yang kita usahakan tetaplah sabar.

Hal lain yang membutuhkan stock sabar saat bahan baku terbuang percuma. Ya diawal buka kami sampai rugi 2 kg bahan baku es krim. Sedih ga? jelas jangan ditanya itu belinya pake modal uang bukan daun huhuhu.

Belum lagi saat sepi pengunjung, saat mati lampu karena kami tidak punya genset dan kondisi cuaca saat hujan. Disinilah stock kesabaran kami teruji temans.

Nah buat temans yang juga mau usaha siapkanlah stock sabar yang banyak untuk bisa melewati masa-masa seperti ini. Karena berdagang tidak bisa diprediksi akan rame terus akan tetapi adakalanya sepi.

Namun harus tetap yakin yah Gusti Alloh sudah jamin rezeki buat yang usaha!camkan ini kisanak!

✔ Siapkan Fisik Dan Mental

Dalam prosesnya saya mengalami yang namanya kelelahan fisik, apa pasal? selama proses berjalan saya kurang tidur karena menunggu akang suami yang pulang larut malam setelah jaga toko.

Dan sebelum tidur biasanya kami banyak diskusi tentang bahan jualan yang tidak laku lalu bagaimana menyiasatinya, tentang pengunjung yang rese minta porsi es krim dibanyakin jika tidak mendoakan kami bangkrut *ya Alloh ada yang begini* saya beneran sedih sampai hati orang berkata demikian.

Inilah tak hanya fisik yang teruji tapi mental juga teruji bagaimana hadepi omongan yang seperti itu. Belum lagi omongan tentang akang suami yang dari karyawan jadi pedagang es. 

Begitulah yang saya hadapi setiap harinya. Ternyata jadi pengusaha itu lebih cape dibanding jadi karyawan yang hanya sekedar bekerja sesuai perintah hohoho.

✔ Terus Berinovasi

Adalah hal yang konyol bagi saya dan akang suami saat buka toko pertama kalinya. Ya karena kami tidak mempersiapkan dengan baik untuk foto setiap menu yang kami tawarkan.

Hal ini jelas membuat pengunjung bingung seolah membeli kucing dalam karung. Karena dana terbatas untuk sesi pemotretan produk maka kami tiadakan. Jadilah banyak pengunjung yang ragu untuk membeli.

Tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan, solusinya adalah kami menggunakan kamera HP saja untuk sesi foto menu yang ada di Joeragan Ice Cream. Mau tahukah temans beberapa menu andalan di Joeragan?berikut hasil fotonya menggunakan HP.


menu-joeragan-ice-cream
Snowman 
menu-joeragan-ice-cream
Pancake

Menu-joeragan-ice-cream
Sundae

Menu-joeragan-ice-cream
Lechy Shake

menu-joeragan-ice-cream
Manggo Slice




Dengan adanya foto produk seperti itu memudahkan pengunjung untuk order menu yang mereka sukai.

Alhamdulilah sejak kami buatkan menu disertai foto produknya peningkatan sales mulai terlihat bahkan pengunjung banyak yang antusias balik lagi untuk mencicipi satu persatu menu yang ada di Joeragan.

Melihat sales yang meningkat serta permintaan dari para pengunjung untuk bisa order bawa kerumah memberikan insight untuk kami mendaftakan Joeragan Ice Cream ke menu Go-Food.

Hal ini sebagai bentuk inovasi kami dalam menjawab semua kebutuhan pelanggan. Maka kami mendaftarkan ke Go-Food.

Tahukah temans, mendaftarkan menu ke go-food ternyata semua menu yang dijual di Joeragan harus ada fotonya.

Alamak ini jadi tantangan tersendiri, pasalnya banyak sekali menu yang kami tawarkan terlebih varian es krim yang dijual itu ada 9 varian rasa.

Belum lagi dengan menu milkshake maupun snack. Terbayang dong berapa banyak foto yang harus saya dan akang suami siapkan. Kendala kami adalah memori HP yang tidak mumpuni untuk menyimpan semua foto menu yang kami jual.

***

    Demikian cerita saya tentang usaha baru kami, jadi kalau ditanya best moment buat saya di tahun 2018 ini selain kelahiran putra kami ternyata lahir pulak usaha idaman kami yakni Joeragan Ice Cream.

    Gimana temans? yang mau tahu lebih lanjut tentang Joeragan Ice Cream monggo kunjungi saja di Instagram @Joeragan_Icecream semua fotonya by HP loh jadi ga perlu modal gede buat bisa foto produk asalkan bisa atur sendiri sehingga fotonya terlihat cakep.

    Temans punya best moment apa di tahun 2018 ini? yuk share yuk..