POSTS SLIDER

I'm writing about...

Pillow Talk Bersama si Sulung : "Perceraian Dimata Anak"

N : "Bunda, kasihan si Biru yah, terus gimana dia tinggal sama siapa?"

N: "Kalau bunda pisah, teteh ikut bunda yah nanti bunda ambil yah tabungan teteh semua biar bisa beli rumah buat kita" 

B : "Lah tabunganya aja cuma isinya 20 ribuan bisanya beli rumah-rumahan barbie doang mana cukup buat beli rumah lagi hahaha "

Lalu kami tertawa bersama, malam itu sebelum tidur saya dan Neyna saling bercerita. Awalnya karena saya liatin video Xabiru dan Chava anaknya Rachel Venya dan Okin itu loh. 

Sejak dulu memang Neyna suka liat videonya Xabiru dan pas banget malam itu saya bilang kalau ayah dan bundanya Biru bercerai. Lantas Neyna langsung memberikan argumen tersebut. 


Deg banget saat Neyna si sulung yang kini berusia 9 tahun melontarkan pernyataan itu, sungguh ga diduga. Sampe inisiatif jebol tabungannya buat beli rumah..

Ah Neyna...sungguh susah buat ga terharu mendengar pernyataannya..


pillow-talk-bersama-anak

Mengapa Orang tua Harus Bercerai?

Perpisahan kedua orang tua jelas memberikan dampak bagi kehidupan anaknya, apapun itu ga cuma perceraian saja, semua yang dilakukan orang tuanya akan berimabas langsung sama anaknya. Orang tua yang baik akan mengangkat anak-anaknya baik pula pun sebaliknya. 

Jadi inget cerita Kisah Untuk Geri di Wetv dimana ceritanya itu ayahnya korupsi, dan anaknya yang masih remaja tidak tahu apa-apa  harus nerima bully-an dari lingkungan sekolahnya belum lagi fasilitas mewah jadi kandas.

Back to perceraian..

Perceraian dibolehkan dalam agama, bahkan ketika suami mukul lalu ga nafkahin istri boleh menuntut cerai.

Setan Dasim konon yang bertugas mengganggu rumah tangga, ia akan senang jika pasangan suami istri bertengkar, membisiki jika pasangan sah-nya banyak kurangnya hingga selingkuh.

Selingkuh dan perceraian menjadi isu hangat tak ada habisnya. Sekali waktu saya mendengarkan ceramah hampir 70% penyebab perceraian ada disuami. Entah suami selingkuh, tidak menafkahi hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Lelah hati pastinya menghadapi pasangan yang sudah tak sejalan, capek fikiran menghadapi pasangan yang ringan tangan, kasar kata-kata hingga melalaikan kewajibannya.

Apalagi yang pasangannya selingkuh, bagi saya mereka yang selingkuh hanya memberi makan egonya. Ketika ketahuan pasti menyalahkan pasangannya. Ah maka bersabarlah wahai kita kaum perempuan. 

Ada banyak cerita dimana ibu mempertahankan rumah tangga demi anaknya tapi mentalnya habis dirusak, setelah besar anaknya baru menyadari bahwa perpisahan adalah terbaik bagi orang tuanya.

Perceraian Menyakitkan Bagi Anak

Buat apalagi bertahan jika sudah tidak harmonis, memang menyakitkan bagi anak-anak jika mengetahui kedua orang tuanya bertengkar terus.

Namun lebih menyakitkan lagi ketika pada akhirnya harus bercerai. Saya pernah tanyakan kembali kepada Neyna, seandainya terjadi dalam keluarga kita bagaimana?

Lagi-lagi si sulung memiliki fikiran dewasa, jawabannya bikin meleleh.

N : Apapun keputusan Bunda dan itu buat Bunda bahagia teteh ngikut aja. Bunda apakah nanti teteh akan dibully? ga punya ayah? karena teman teteh ada juga yang dibully karena dibilang ga punya ayah.

Ah sedihnya mendengar jawaban si sulung ini, ya perceraian memang sangat menyakitkan untuk anak. Seburuk-buruknya perangai ayah, pastinya anak selalu menginginkan figur ayah yang utuh dalam keluarga.

Dampak Perceraian Untuk Anak

Konon anak akan merasakan dampaknya setelah ia mulai mengerti. Apalagi denger cerita Neyna, temannya dibully ga punya ayah.

Kok sedih yah..

Membayangkan jadi anak itu, masih kecil harus menerima pil pahit sisi keluarganya tidak utuh bahkan kehidupan sosialnya ia harus menerima cacian teman-temannya sendiri.

Segala bentuk keputusan orang tua memang pastinya yang akan kena anak. Banyak cerita juga yang anak-anak alami kesepian karena perceraian bahkan baru-baru ini saya membaca berita mahasiswa yang bunuh diri menjatuhkan diri dari lantai 11 hotel. 

Konon yang saya baca, ia merasa kesepian setelah ayah dan ibunya bercerai. Entah benar atau tidak namun kalaupun benar rasanya sesak sekali.

Sayapun bertanya lagi kepada Neyna mengenai hal itu? Neyna bilang pokoknya "teteh mau bunda sama ayah selalu bersatu"

Pillow talk kali ini rada berat yah..kadang mereka yang memilih jalan ini pastinya butuh pertimbangan matang sebelum memutuskan harus pisah.

***

Jaga mental anak-anak kita, dampak perceraian ga cuma sakit salah satu pihak tapi semua berimbas. Jika pernikahan masih bisa diselamatkan semoga Ridho Allah yang selalu menaungi hingga maut memisahkan.

Demikian pillow talk kali ini, semoga keluarga kita semua dilindungi dan langgeng hingga nanti. Btw adakah yang pernah ngobrolin tentang hal ini? bisa sharing dong bagaimana pendapat anaknya.


Komentar

  1. Setuju Dek. Selagi pernikahan masih bisa dipertahankan. Kecilkan ego dan selesaikan dengan diskusi tanpa nada tinggi. Ingat awal ketemu, tujuan nikah dan prioritaskan anak. Tapi jika sudah selingkuh ulang², tidak dinafkahi malah nafkahi simpanan, KDRT atau kekerasan verbal yang merusak batin, jangan sampai bertahan demi anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba, kadang jd ibu bertahan demi anak tp ga sadar batin tersiksa..

      Hapus
  2. Jujurnya belum pernah sih mba. Walopun si Kaka pernah nanya sekali cerai itu artinya apa. Aku jelasin pake bahasa yg dia mengerti. Tapi dia ga perpanjang dengan tanya2 yg lain.

    Cuma mungkin kalo dia tanya lagi, aku bakal jelasin seandainya pun papi maminya bercerai, itu Krn memang ga ada cara lain. Tapi kami pastikan anak2 ga akan kekurangan kasih sayang, walopun papi maminya pisah. Bukan alasan utk mengabaikan anak sih. Toh si ibu atau si ayah juga harus pikirin kondisi mental mereka. Kalo hubungan itu sudah terlalu toxic, sudah ga ada lagi rasa percaya dan cinta, kenapa harus diterusin. Mending pisah, tapi tetep dengan komitmen utk sama2 jaga anak. Banyak kok temenku yg seperti itu. Justru setelah pisah, hubungan mereka jadi baik2 aja walopun udh ga mungkin jadi suami istri. Itu yg mau aku tekanin ke anak2 kalo bicara cerai. Percuma kalo ortunya tetep bersatu, tapi suasana rumah panas terus Krn berantem dan ribut. Anak2nya juga stress

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pastinya ini juga gegara liat si Biru n Chava mba wkk

      Hapus
  3. Wah, belum pernah mbak. Trus mungkin anak2 lihat ibu2nya baik2 saja jadi gak ada terlintas membicarakan hal itu

    BalasHapus

Posting Komentar

Selesai baca yuk tinggalin jejak komennya ^^
Haturnuhun