Alhamdulilah...setelah 1 bulan penuh berpuasa, hari kemenangan yang dinantikan tiba *yeay sorak sorak bergembira*. Tahun ini saya dan keluarga tidak mudik ke kampung halaman dikarenakan Bapak Mertua sakit sebelum bulan Ramadan plus kondisi di pekerjaan yang belum stabil sehingga sudahi angan menikmati lebaran bersama di kampung halaman.
Lebaran ga mudik? terus kemana?...
Inilah pirtinyiin yang terlintas yang pada akhirnya membuat kami untuk me-list satu persatu lokasi wisata yang ada di Bandung dan sekitarnya. Mulai dari wisata gunung-gunungan (ga pas ya lebaran ke gunung? 😂), pantai-pantaian, kemping-kempingan sampe akhirnya muncul ide ke tempat ini temans. Buanyak bener pilihannya jadi bingung dah!
Konon katanya apabila "semakin banyak pilihan justru membuat kita jadi sulit untuk milih" sebagaimana yang dikenalkan dalam sebuah konsep oleh psikolog Barry Schwartz dalam bukunya The Paradox of the Choice.
Nah loh? tenang...pada akhirnya selalu ada sebuah keputusan dari semua pilihan...ihiw
Dari rentetan pilihan destinasi itu akhirnya kami (saya dan akang suami) coba analisis baik-baik secara seksama baik sisi efektifitas biaya maupun ((manfaat)) yang akan didapatkan. *sumpah ribet banget hidupnya 😂* . Ga ribet temans tapi menyesuaikan juga dengan penampakan dompet kami berdua😂.
Terlebih nih ya temans harga hotel yang hah sumpah ga kira-kira padahal maaf fasilitasnya biasa aja. Hal ini juga menyesuaikan dengan destinasi wisata yang akan kami kunjungi dihari H lebaran 😂.
Kenapa sih malah wisata pas hari H lebaran? jawabannya adalah karena ga pengen penuh dan macet-macetan saat pergi maupun pulangnya makanya kami memutuskan dihari lebaran langsung cus pergi sisanya biarkan kami untuk di rumah semedi dan mengerjakan semua pekerjaan rumah dikarenakan Bibi libur juga.
Setelah analisis cukup dalam, kami memutuskan untuk "Berendam di Sari Ater Subang" tanpa menginap!! dan ini dia pengalaman kami..

Perjalanan Menuju Sari Ater Subang
Gema takbir dihari senin cerah ceria menjadi backsound pada Lebaran 1446 H. Belum move on dengan suasana sahur menjadikan kami semua dipagi hari itu sudah siap sedia ya untuk menuju mesjid melaksanakan solat IED sebelum waktunya.
Apalagi anak-anak sudah tidak sabar mengenakan baju baru makanya tidur malam bangun mudah dan cepat *mamaknya juga demikian pas kecil😂*. Sekitar pukul 06.00 wib kurang kami sudah tiba di mesjid dekat rumah. Alhamdulilah saya dan Neyna dapat shaf dibarisan ke-2.
Sepulang dari solat Ied, kami ke rumah dulu untuk makan sebentar lalu menuju rumah mertua yang tak jauh dari rumah. Dan setelah bersalam-salaman berjumpa dengan saudara-saudara dari keluarga suami pukul 11.00 wib saya dan keluarga memutuskan pulang beristirahat.
Ini kapan berangkatnya sih?😠 okeh...sabar..sabar..
Jadi, sekitar pukul 17.00 wib kami sudah jalan dengan minim persiapan, pokoknya pak pik pek cuma bawa baju ganti, baju renang, handuk dan peralatan mandi.
Perjalanan menuju Sari Ater dari Cimahi ada beberapa alternatif jalannya. Hanya saja kami memutuskan untuk lewat Cihanjuang yang nantinya tembus tepat di depan Kampus Advent.
Setelah melewati Lembang Park Zoo, Ayi tiba-tiba merasakan mual dan ingin muntah. Ia tidak kuat dengan dinginnya AC mobil. Yang awalnya duduk dipangku oleh saya di depan akhirnya memutuskan duduk di belakang bersama Neyna.
Saya bergegas untuk memberikan oil kayu putih sayangnya saya lupa menyimpannya wkwk. Akhirnya karena Ayi merasa tidak nyaman, kami memutuskan berhenti dahulu di minimarket.
Di Minimarket membeli t*lak angin anak serta minyak kayu putih dan jajajan ringan lainnya. Setelah Ayi makan dan dibalur ia merasa enak dan meminta saya untuk menggendongnya karena mengantuk.
Perjalanan ke Sari Ater dilanjutkan suasana jalanan sepi dan setelah melewati arah Gunung Tangkuban Perahu benar-benar sepi dengan minim penerangan. GELAP GES! dengan kiri kanan pohon-pohon menjulang.
Apa yang kami takutkan? bukan takut apa-apa melainkan takut jika Sari Ater-nya yang tutup 😂. Ini lebih menakutkan daripada suasana jalanan yang begitu mencekam 😂.

Pengalaman Masuk ke Sari Ater saat Lebaran
Bersyukur sekali setelah kurang lebih 1 jam 45 menit perjalanan yang bikin deg-degan akhirnya kami tiba juga yeay.
Kabar baiknya adalah Sari Ater ga tutup ges! malahan PENUH! parkiran sudah full di halaman depan. Sampe akhirnya ada drama rebutan dan keliling-keliling dulu wkwkwkwk.
Malu bertanya sesat di jalan...
Pepatah ini tepat setelah putar-putar nihil, saya coba bertanya pada security Hotel dan diarahkan ke area lapangan di belakang dan voila akhirnya dapat juga parkiran.
Sebelum memasuki area, kami diwajibkan membeli tiket terlebih dahulu dengan cara cashless kecuali untuk deposit sebesar Rp 20.000,- ini tunai. Total HTM untuk berempat Rp 380.000,- jadi per orang biayanya adalah Rp 95.000,-.
Setelah membayar kami diberikan tiket serta kartu tanda deposit untuk lewat gerbang awal lalu masuk gerbang selanjutnya.

Nah temans karena ini kali pertama saya datang wkwkwk (Belum pernah) jadi saya mengikuti arahan Akang Suami yang sering ke sini.
Di area ini tuh dibagi-bagi lagi kolam rendamnya, nah saya memilih yang kawasan atasnya. Penjelasan akang suami jika di situ air panasnya langsung dari kawah sementara kawasan yang di bawahnya itu sisaan dari atas.
Entah yah ini benar atau tidak? saya manut saja lagian saya geli juga jika kolam rendam di bawahnya bekasan dari atas wkwkwk..
Setelah masuk ke areanya cukup mengantri masuknya karena diperiksa lagi tiket masuk satu per satu. Dan yeay asap mengepul di area kolam, pengunjung laki-laki bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek bahkan ada yang koloran 😂 *polusi mata ga sih liat begini?*
Wah penuh sekali hingga tempat dudukpun sudah dipenuhi barang-barang pengunjung yang duluan datang. Namun bersyukur akang suami mendapatkan 1 meja kosong paling pojok sehingga bisa menyimpan barang-barang kami.

Sensasi Berendam di Sari Ater saat Lebaran
Tak butuh waktu lama, kami bergantian menganti baju. Awalnya saya bingung ikut berendam atau ga karena ga ada yang jagain tas. Kalau mau sewa loker, lihat lokernya jauh bener dari lokasi kami berendam.
Namun melihat anak-anak dan akang suami sudah masuk kolam, saya jadi kabita dan akhirnya bergegas ganti baju serta jilbab.

Gimana rasanya?
Airnya ga hangat tapi panas cok!😂😂. Namun lama-lama berendam membuat saya jadi rileks banget dan airnya ga terasa panas lagi kok. Mungkin badannya sudah adaptasi ya sehingga mulai mengenali suhu airnya.
Selain berendam, temans juga bisa order makanan ya ada stand yang menjual dari bakso, baso tahu hingga mie seduh. Untuk harganya sendiri ya seperti harga-harga di tempat wisata biasanya yah temans harganya melanglang buana pastinya karena sewa stand di sana saja sudah mahal.
Berikut order makanan kami:
🍜 Bakso Rp 25.000,-
🍜 Mie seduh, Kopi, Baso tahu, Hydro coco total Rp 85.000,- (ga hapal harga satuannya berapa ya)
🍣 Sosis Rp 25.000,-
🍣 Kebab Rp 25.000,-
Untuk rasanya lumayan yah 50:50..😁

Review Sari Ater Subang
Dari sisi fasilitas untuk kolamnya dibedakan kolam dewasa dan anak, hanya saja karena penuh anak-anak milih berada di kolam dewasa bareng saya dan akang suami. Saya pun males untuk melihat sekitaran karena penuh.
Yang kurang menurut saya sih tempat ganti baju plus tempat bilas yang disatukan ini membuat saya ga nyaman. Untungnya saat saya mandi hanya ada 2 ibu-ibu, kebayang ga sih kalau barengan bilasnya? unch sekali aurat kemana-mana. Kalau di kolam renang seperti Bumi Pancasona tuh bersekat dan tertutup rapat.
Baca lagi: Asiknya Berenang di Bumi Pancasona Kota Baru Parahyangan.
Udah gitu nih tutupnya hanya selembar gorden saja ulala sekali kalau ada yang iseng banget bisa masuk pengunjung laki-laki dan tidakkkk...
Hal yang ga bikin nyaman lagi, pas saya lagi bilas nih eh ada ibu-ibu cuci piring di sebelah saya. Kebayang ga sih temans itu tempat bilas konsep shower lalu cuci piring di bawah shower, eta bau amis dari piring menyengat. Sumpah yah ingin rasanya saya ngomel tapi males wkwkwk..
Pengunjung yang ke sini sepertinya bukan warga lokal saja tapi beberapa yang saya lihat adalah WNA baik berkulit putih dan eksotis dengan bahasa yang kurang familiar didengar telinga saya.

Selain kolam rendam dan foodcourt di area pintu keluar, ada stand oleh-oleh juga yang menjajakan pernak pernik hingga tanaman kaktus kecil dalam pot.

Berhubung akang suami ajakin ke bawah, kami memutuskan untuk melihat ke area bawah Sari Ater. Ternyata ada view menarik dan menyenangkan untuk foto-foto. Bahkan semakin ke bawah lagi ada kebun binatang, sayangnya karena malam hari jadi tutup.
Setelah puas keliling, kami memutuskan untuk pulang. Berhubung diawal tidak menemukan mesjid, kami memutuskan solat di rumah saja.
Sebelum pulang, saya menukarkan kembali kartu deposit dengan uang tunai Rp 20.000,- yang sudah disetorkan diawal.
Keluar dari area sekitar pukul 22.00 wib lebih dan tahu ga ges? makin malam penuh bahkan saat kami pulang ada rombongan keluarga yang baru tiba sekitar 18 orang ulalala.

***
Jika ditanya kapok ga ke sini? ga juga sih malahan akang suami pengen ngajakin setiap sebulan sekali katanya biar rileks gitu dari kepenatan.
Well, temans cukup panjang yah ceritanya berkunjung ke Sari Ater Subang ini. Alhamdulilah kami semua puas dan tiba di rumah sekitar pukul 23.00 wib.
Lancar tiada macet-macetan, lalu besoknya saya buka Threads ada yang share jika mereka ke Sari Ater dan muacet plus penuh sekali. Alhamdulilah keputusan yang tepat ke Sari Ater saat Lebaran hari H.
Kalo kuliner di area wisata baiknya emang gak usah ekspektasi soal rasa ya mba hehe. Sekedar obat lapar aja
BalasHapusIya betul Bang rasanya ya gitulah :D
HapusYa ampuuun udh berubah banget sari ater 😍😍😍. Aku trakhir kesana udh lamaaa bgt mba, Ama temen Malaysia yg kebetulan datang. Tp waktu itu kami ga cobain mandi, cuma jalan2 aja, ngerasain panas air nya pake rendam kaki atau tangan doang.
BalasHapusJD ga liat tempat bilasnya sih.
Malesin juga kalo ga tertutup rapat yaa, dan itu ibu2 yg cuci piring, ya ampuuun jijik banget sumpah 🤣🤣🤣.
Ga tau sih aku bakal DTG kesana lagi atau ga. Dulu itu juga hanya Krn temen Malaysia ini yg pengen kesana.
1-1 nya tempat air panas yg aku suka yg di Garut. Itu juga Krn sepi, mungkin Krn masuk kawasan hotel 😂. Jadi tenang berendam nya
Sayang banget gak ada tempat berendam khusus wanita, hmmm. Apalagi ada yang cuci piring di tempat bilas, shock pastinya. Astagaaaaa.
BalasHapusIki piye.....
Keliatan dari gambarnya itu kaya air mendidih bukannya anget, hehehe. Ternyata emang kalau pertama butuh adaptasi dulu tubuh kita ya. Aku belum pernah nyobain ke tempat berendam air anget kaya gitu (seingatku). Pengen juga karena kebawa dari nonton drakor-drakor tapi kalau banyak orang kaya rada nggak nyaman gitu, pengennya kalau ada yang rada private jadi lebih tenang kondisinya.
BalasHapusMataku langsung wow kaget dikit pas ngeliat cow-cow telanjang dada, hahaha. Kebanyang lagi bilas ada ibu-ibu nyuci piring di sebelah, nggak indah banget dah :D
Walaah, baru tau kalo Sari ater tuh bukanya sampe malem yaa. Dan bahkan jam sepuluh malem aja masih tetep buka dan nerima pengunjung baru. Apa berarti itu dia buka 24 jam apa gimana ya?
BalasHapusAku udah lamaaa banget sih gak ke sari ater. Soalnya terakhir tuh pas Ayahku masih kerja di Pabrik, jadi ikutan family gathering gitu. Kalo sekarang mah, udah punya anak jadi gak bisa ikutan, ngoehehe.
Tapi tempat ganti bajunya agak kurang recommend ya. Kebayang si campur gitu agak rawan, apalagi kalo malem. Harusnya bisa sih dipisah-pisah antara cowo cewe, ini udah standar sih.
Seru juga berendam seperti ini ya mbak
BalasHapusBagus juga tempatnya. Kalau di dekat Surabaya, mau berendam harus ke Pacet Mojokerto dulu
Paling enak emang tengah malam
Pakai air panas alami gitu pemandiannya
Berendam di air panas sesekali tuh emang perlu kayaknya. Merileks an otot yang sudah dipakai untuk bekerja keras. Biar enak dan segeran kembali. Lalu siap bekerja keras lagi deh.
BalasHapusAlhamdulillah bisa melepas penat ya mbak dan tentunya bebas macet. Saya pikir tadi berendamnya siang lho, ternyata berangkatnya baru sore ya dan memang buka sampai malam.
BalasHapusGa bisa komen tentang makanan di daerah wisata deh, umumnya rasanya ya begitulah dan harganya jangan ditanya, tapi ya namanya daerah wisata ya begitulah
Waah kalau malam-malam begitu ternyata vibesnya kayak di drakor ya Teh, wkwkwk. Itu yang terlintas dalam pikiran daku pas lihat foto-fotonya hehe.
BalasHapusSoalnya daku belum pernah ke Sari Ater ketika waktu malam. Pernahnya pagi atau siang ke sananya. Dan entah mengapa, tetep sih penuh gitu, karena memang punya manfaat bagus ya berendam air panas.
Pankapan ada waktu melintas ke sekitaran sana pas malam, boleh juga mencoba suasananya, karena ruamee juga ya
aku juga tim nggak mudik mbak. enak ya di Bandung ada banyak tempat wisata. kalo di Surabaya jujur bingung mau kemana karena mall mulu wkwk. bisa sih ke Malang tapi ogah macetnyaaa hehe
BalasHapusha? bentar deh mbak itu tempat berendamnya tutup jam berapa kalo makin malem makin rame ya? btw, aku tuh baru tahu kalo tempat berendam gini kalo malem buka wkwk. kirain cuma sampe sore doang.
aku ngakak di bagian takut kl tempatnya tutup melebihi takut di jalan yang sepi mencekam:))) I can relate banget inih. Apalagi bawa bocil2 yg sudah semangat banget jalan2 dgn baju baru ealah pas sampai tau2 tutup dan mesti cari tempat lain lagi, kan bikin mood ambyar banget itu. untungnya gak kejadian ya, dengan segala plus minusnya tetap jadi tempat yg bakal didatengin lagi sekeluarga.
BalasHapusAwalnya saya kira akan berangkat paling lambat siang hari Mbak ternyata sore ya dan sampainya hari sudah gelap. Tapi ga masalah ya, karena kan mau berendam air panas hehehe.
BalasHapusTapi menurut saya biar lebih Nyaman, kolamnya dipisah saja antara laki -laki dan perempuan. Karena nanti ga fokus berendam malah sibuk lirik-lirik hahaha. Lagian kurang elok Dan Kolor Dan di foto ada yang celengannya kelihatan hahaha. Tapi sudah pas perhitungan ya mbak. Hari pertama orang kasih asyik ngabisin ketupat dan teman-temannya hehehe
Berasa kayak di sauna dan jacuzzi ga mbak? hehehe.. seger sih kalau sudah berendam di air gitu. Memang kurang enaknya kalau wisata air seperti ini bilas badan beramai-ramai gitu meskipun satu gender tapi ada rasa risih juga ya
BalasHapusBerulang kali ke Subang dan tahu tentang Sari Ater, tapi sepertinya tempat ini belum memanggilku. Sampai sekarang belum mencobanya. Berendam di air hangat terus habis itu makan bakso, benar-benar nikmat bumi. Semoga segera bisa kesana lagi.
BalasHapusrame banget pas lebaran ya mbak, sepertinya hampir semua tempat wisata selalu dipenuhi pengunjung.
BalasHapusaku bakalan gak mau juga kalau area mandi yang dibawah, airnya bekas dari area yang diatas, kan agak agak gimana gitu ya
untuk refreshing singkat, datang kesini oke juga ya. Sayangnya jauh banget nih
Luar biasa lho wisata di hari lebaran. Kalau di Bogor, yang aku perhatikan hari H jalan raya macet sama orang-orang yang mau silaturahmi sih. Jadi seharian di hari H hingga hari kedua saya malah di rumah aja, nunggu tamu karena biasanya ada aja sodara mampir.
BalasHapusMenarik juga ya berendam di air hangat. Walaupun terasa ada beberapa kekurangan tapi syukurlah bikin relax dan bonding sama keluarga.
Memang asik sih berendam di Sari ater cuman memang sudah lama saya tidak ke sana karena malas antri terutama di hari-hari libur saking banyak peminatnya. Oleh karena itu memang harus dicari hari-hari ataupun tanggal yang sekiranya kosong sehingga bisa menikmati berendam dengan maksimal dan menyenangkan. soal makanan saya biasa makan di tempat lain paling di situ beli teh manis dan jajan dikit-dikit aja
BalasHapusCantiikknyaa Neynaaa.. mashaAllaa~
BalasHapusUda lama banget ga lihat Neyna jadi model mamah.. hehehe..
Ujian kalau sedang di public area tuh suka ada-ada aja yaa..
Cuci piring di showeer.. huhuhu.. tapi aku jadi ngerasa koreksi diri juga.. karena sering mager wudlu kalo tempatnya kebuka, jadi milih angkat kaki dan wudlu di wastafel.
Huhuu.. perilaku yang bikin orang lain gak nyaman yaah...
Beneraan rameee syekaliii Sari Ater di waktu liburan.
Pengelolanya beneran gak liburaaan euuii~
Keputusan tepat berangkat pas hari H lebaran ya, aku pikir bakal macet2an parah, ternyata malah lanjay.
BalasHapusGara2 baca ini aku baru ngeuh kalo sari ater ini bisa sampai malam ya, dan malah rame. Boleh juga kapan2 ke sana malam2, cuma kalo serame ini males juga ga sih 😂
Asik banget ceritanya! Lebaran kali ini ternyata tetap seru meskipun nggak mudik ya. Seru juga bisa nyobain berendam di Sari Ater, apalagi suasananya yang penuh dan seru banget. Bikin pengen coba juga, deh! Cuma memang, pengalaman di tempat wisata kadang ada aja hal yang bikin kurang nyaman, seperti tempat ganti baju yang kurang memadai. Tapi overall, kayaknya sih seru banget buat melepas penat sejenak. Ternyata jadi momen berharga juga ya, berlibur pas Lebaran.
BalasHapus