POSTS SLIDER

I'm writing about...

Dukungan Bagi OYPMK Dan Disabilitas Memasuki Dunia Kerja Sektor Formal

Disabilitas masuk dunia kerja sektor formal masih jarang terdengar bukan? yang saya perhatikan penyandang disabilitas kebanyakan memilih usaha sendiri atau membuka layanan jasa seperti pijat untuk penyandang disabilitas yang netra.

Padahal penyandang disabilitas seharusnya bisa mendapatkan pekerjaan yang sama, kedudukan yang sama namun nyatanya stigma negatif masih lekat menempel jika penyandang disabilitas tidak berpotensi dan tidak mampu bekerja.

Di perusahaan tempat saya bekerja penyandang disabilitas diberikan kesempatan loh untuk bekerja hingga kini.

Berawal karyawan disabilitas ini mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan kehilangan tangan kanannya. Sebagai apresiasi atas dedikasi untuk perusahan maka kebijakan perusahaan tetap memberikan kesempatan ia tetap bekerja.

Alhamdulilah yang bersangkutan telah bekerja selama 14 tahun dan bekerja dengan baik. Hal ini  mematahkan stigma mengenai penyandang disabilitas yang tidak bisa optimal bekerja.


dukungan-penyandang-disabilitas-memasuki-dunia-kerja

Aksesibilitas Disabilitas Memasuki Dunia Kerja 

Sebenarnya boleh tidak penyandang disabilitas maupun OYPMK memasuki dunia kerja sektor formal? seharusnya boleh yah karena kesetaraan bagi penyandang disabilitas untuk menikmati dunia kerja sektor formal.

Baca lagi yang ini : Problematika Kusta di Lapangan

Belakangan saya sudah melihat pada salah satu perusahaan ritel dimana kasirnya memperkerjakan karyawan disabilitas. Meski keterbatasan fisik namun ia cekatan untuk bekerja.

Lain waktu saya melihat berita jika ada penyandang disabilitas menjadi salah satu staf khusus presiden yakni Angkie Yudistia.

Hal ini berarti peluang bagi teman-teman di luar sana sebagai penyandang disabilitas sudah diperhitungkan untuk bergabung dengan dunia kerja sektor formal.

Dibalik peluang tersebut juga ada pihak-pihak yang peduli untuk mempersiapkan penyandang disabilitas maupun orang yang pernah menderita kusta terjun ke dunia kerja.

Rehabilitasi Sosial Terintegrasi Untuk OYPMK & Disabilitas Siap Kerja

Senang sekali rasanya bisa mengetahui upaya baik dari pemerintah maupun sektor swasta mengenai isue kesiapan disabilitas memasuki dunia kerja sektor formal.

Saya menyaksikan lewat tayangan KBR di youtube pada tanggal 30 juni 2022 lalu. Hadir sebagai narasumber diantaranya :

  • Ibu Sumiatun S.Sos, M.Si - Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos
  • Mba Tety Sianipar - Direktur Program Kerjabilitas

Persoalan disabilitas dulu hanya kepada sektor sosial saja akan tetapi sekarang menjadi multi sektor. Jadi bukan hanya tanggung jawab kementrian sosial saja akan tetapi tanggung jawab dari seluruh kementrian dan dinas yang ada di daerah. Bu Sumiatun

Di kemensos sendiri ada program, yakni asitensi rehabilitasi sosial dimana ternyata ada 26 hak-hak disabilitas, salah satunya adalah hak mendapatkan pekerjaan.

Kerjabilitas Harapan Untuk Disabilitas & OYPMK Bekerja Pada Sektor Formal

Kerjabilitas merupakan inisiatif dari lembaga saujana untuk membantu kawan-kawan disabilitas masuk kerja pada sektor formal.

Dimana kerjabilitas sendiri memanfaatkan teknologi yakni platform online agar jangkauannya luas. Kenapa sektor formal menjadi sasaran bagi kerjabilitas, karena disabilitas lebih lekat dengan pekerjaan non formal. 

Dan menyedihkannya kawan-kawan disabilitas hanya bisa memilih jalur pada sektor informal karena hanya itu saja lapangan kerja yang tersedia.Sehingga jika melihat keadilan itu tidak adil, maka dari situ menjadi fokus dari kerjabilitas.

Saat ini, sudah ada Universitas inklusi untuk kawan-kawan disabilitas seperti Brawijaya Malang, berangkat dari situ melihat jika teman-teman disabilitas tidak hanya lulusan SMA tapi juga lulusan universitas. Yang artinya penyandang disabilitas juga bisa siap kerja. Tety Sianipar

Kentalnya Stigma Negatif Pada Penyandang Disabilitas

Lalu yang menjadi masalah besarnya adalah stigma masyarakat jika disabilitas ga bisa bekerja, ga bisa keluar rumah. Perusahaan jadi ragu sehingga stigma yang melekat dari situ.

Ada GAP penyedia lapangan kerja dengan disabilitas, dari masalah penyebutan disabilitas yang dibilang cacat dll hingga treatment yang kurang berkeadilan. 

Stigma lainnya adalah merekrut disabilitas itu cost padahal tidak seperti itu, bahkan Mba Tety memaparkan jika sudah diadakan penelitian di luar, jika disabilitas masuk lingkungan kerja itu tingkat produktifitasnya makin meningkat dan makin enggaged dengan perusahaan. Jadi bukan cost juga.

Peran Pemerintah & Swasta Dalam Menjembatani GAP Perusahaan dan Disabilitas

Kentalnya stigma negatif pada penyandang disabilitas menjadi tugas kemensos untuk mematahkannya. Karena penyandang disabilitas sendiri memiliki punya potensi yang bisa diberdayakan dari intelektual, fisik. 

Yang bisa dilakukan adalah mengadakan pelatihan, setelah melakukan pelatihan bekerja sama dengan BLK. Membantu untuk berwirausaha juga.

Sementara itu Kerjabilitas melihat jika soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja perlu dilatih kepada penyandang disabilitas termasuk pembuatan rencana karirnya.

***

Alhamdulilah tercerahkan sekali mengikuti talkshow bersama KBR ini, senangnya perhatian yang besar bagi teman-teman penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan yang setara.

Semoga banyak perusahaan yang bisa memberikan peluang bagi penyandang disabilitas maupun OYPMK bergabung bekerja di dalamnya.

Komentar

  1. Kalau kulihat-lihat, disabilitas memang kekurangan sesuatu, tapi di bagian lainnya malah lebih peka. Jadi memang kudu dikasih kesempatan yang sama

    BalasHapus
  2. OYPMK memang butuh edukasi agar tidak minder menghadapi lingkungan
    Begitu juga kita sebagai orang yang hidup di sekitar mereka
    Harusnya support bukan mengucilkan

    BalasHapus
  3. Aku sering melihat berita di televisi tentang UMKM maupun perusahaan yang mempekerjakan kaum disabiltas. Salut benar dengan kebijakan ini tentunya. Sudah banyak juga restoran maupun cafe yang karyawan2nya penyamdang disabilitas misalkan tuna rungu.

    BalasHapus
  4. Eh Teh.. Di Cimory Semarang yang bagian mini town itu juga 100% pekerjanya adalah pekerjaan disabilitas. Semoga ini bisa merata di semua faktor ya

    BalasHapus
  5. OYPMK dan penyandang disabilitas memang kerap mendapat stigma negatif ya mba. Kadang masih susah diterima bekerja di masyarakat juga. Padahal mereka sebenrnya berpotensi menunjukkan kemampuannya, dan berkarya di sektor formal. Untung ada Kerjabilitas.com yang ngebantu mereka bisa produktif kembali.

    BalasHapus
  6. para penyandang disabilitas ini memang selayaknya juga mendapat kesempatan ya mbak dalam dunia kerja. kalau saya pernahnya nih ke tempat cuci motor yang pekerjanya yang tuli gitu jadinya pakai bahasa isyarat komunikasinya

    BalasHapus
  7. Mendapat pekerjaan layak dan sesuai passion adalah hak semua orang. Apakah mereka penyandang disabilitas atau bukan. Nah selama ini hak saudara2 kita yang disabilitas cenderung terabaikan. Semestinya ketika mereka bisa mengerjakan pekerjaan secara profesional dan anggota tubuh mereka bisa melakukan pekerjaan tersebut, peluang kerja seharusnya dibuka lebar-lebar untuk mereka

    BalasHapus
  8. Bagus ini Kemensos menjalankan perannya sebagai pengayom kesejahteraan masyarakat. Semoga dengan edukasi yang terus menerus dari mereka, didukung kebijakan pemerintah, saudara2 kita penyandang disabiltas bisa juga kerja di sektor formal

    BalasHapus
  9. minggu lalu aku ada lihat lowongan kerja untuk disabilitas, seneng banget sih saat ini makin banyak perusahaan yang memberikan kesempatan pada teman-teman disabilitas

    BalasHapus
  10. karena penyandang disabilitas juga mempunyai hak untuk bekerja guna membiayai hidup mereka

    BalasHapus
  11. Betul mbak, yang masih sering masyarakat dengar untuk penyebutan penyandang diasbiitas seperti "cacat" membuat gap tersendiri.Maka dari itu perlunya edukasi sedingga bisa saling support satu dengan yang lain

    BalasHapus
  12. Dengan adanya diskusi yang dibuka seperti ini di forum KBR, semoga semakin banyak pemilik usaha swasta ataupun BUMN yang bisa menerima Disabilitas & OYPMK bila sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Sehingga tidak ada lagi kesenjangan di dunia pekerja.

    BalasHapus
  13. Aku salut dengan kbr yang g pernah bosan memberikan dukungan kepada oypmk dan disabilitas ini
    Kerjabilitas juga keren, bantu disabilitas dan oypmk mendapatkan pekerjaan formal

    BalasHapus
  14. Semogaa makin banyak perusahaan yang mau menerima sodara kita yang disabilitas. Pada dasarnya mereka mempunyai hak yg sama sebagai WNI

    BalasHapus
  15. salut dengan kebijakan karyawan karena saat kecelakaan kerja sehingga menyebabkan kehilangan tangan kanannya, ia boleh tetap dapat kesempatan bekerja.

    Mematahkan stigma mengenai penyandang disabilitas yang tidak bisa optimal bekerja.

    BalasHapus
  16. Diskusi terbuka memberi edukasi kepada masyarakat bahwasannya sodara kita yang disabilitas jg memiliki hak yang sama sebagai WNI.

    Semoga makin banyak perusahaan yang menerima mereka

    BalasHapus
  17. Secara logika, penyandang disabilitas itu bukan keinginan mereka jika menjadi disable. Tidak seharusnya kita atau siapapun membedakan, bukan?
    Senang kalau sudah semakin banyak instansi yang memberikan kesempatan kerja yang setara untuk disabilitas

    BalasHapus
  18. memang kadang dipandang sebelah mata ya :") dari kitanya mecahin stigmanya juga susah ya kadang suka ga bener soale huhuhu tapi semoga habis ini banyak yang sadar kalau pentingnya memberikan kesempatan termasuk pekerjaan

    BalasHapus
  19. Dulu waktu masih di McD perusahaan memberlakukan kebijakan mempekerjakan disabel ini mbak

    jadi kayak yang di toilet - detail cleaning - lalu FIFO barang, parkiran itu ada yang punya keterbatasan khusus

    tapi jangan salah, mereka ini setia - pekerja keras dan disiplin loh!

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah ya mbak karena kasihan teman-teman disabilitas kalau sampai kesulitan mendapatkan pekerjaan formal. Semoga penyandang disabilitas juga punya kesempatan untuk upgrade skill sehingga bisa memasuki dunia kerja dengan lebih mudah

    BalasHapus
  21. Harapanku juga stigma tersebut hilang ya Bund. Memang sih sering dianggap sebelah mata padahal punya hak yang sama. Mereka punya keistimewaan yang jauh lebih hebat ya kan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Selesai baca yuk tinggalin jejak komennya ^^
Haturnuhun