POSTS SLIDER

I'm writing about...

Upaya Ibu Bekerja Menjaga Hutan: Mitigasi Perubahan Iklim

Upaya Ibu Bekerja Menjaga Hutan: Mitigasi Perubahan Iklim, Hutan saat ini apa kabar yah? seandainya hutan bisa bicara kira-kira mereka akan banyak curhat tentang bagaimana kondisinya saat ini yang tidak baik-baik saja.

Kebakaran hutan melanda dimana-mana bahkan deforestasi semakin sering. Padahal hutan memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim karena mereka berfungsi sebagai penyimpan karbon alami.

Ketika hutan ditebang atau terbakar, karbon yang tersimpan dalam tanaman dan tanah dilepaskan ke atmosfer sebagai gas rumah kaca, yang berkontribusi pada pemanasan global.

Konon juga sebagai fakta, Deforestasi, atau hilangnya hutan secara luas, merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Setiap tahunnya, deforestasi menyumbang sekitar 10-15% emisi global, yang setara dengan emisi yang dihasilkan oleh sektor transportasi dunia.

Makanya ga heran sih yah, kalau sekarang kita merasakan puanasss poll sampe menyebabkan sakit. Tentu saja tugas kita semua untuk bisa menjaga dan mengupayakan agar hutan tetap ada demi masa depan anak cucu kita nanti.

Sebagai ibu bekerja, saya pun memiliki peranan penting dalam menjaga hutan agar tidak meluasnya deforestasi.

peranan-ibu-bekerja-dalam-menjaga-hutan

Begini Peranan Ibu Bekerja Dalam Menjaga Hutan

Emang ada hubungan ya menjaga hutan dengan ibu bekerja? oh tentu saja ada dong! hal-hal bermula dari segilintir akan tetap berdampak apalagi jika nantinya bisa mengerahkan semua orang karena terinspirasi dari gerakan kecil tersebut.

Adapun yang bisa saya lakukan sebagai ibu bekerja dalam upaya untuk bisa menjaga hutan diantaranya :
❤ Mengurangi Penggunaan Kertas

Di kantor rasanya mustahil jika tidak ngeprint atau tidak butuh kertas akan selalu ada pembelian kertas hingga berdus-dus.

Saya sendiri mensiasati agar tidak boros kertas dengan menggunakan kertas bekas. Gimana caranya? biasanya dokumen ada masa berlakunya. Nah saya bongkar dokumen 5 tahun ke belakang lalu saya gunakan untuk print saat ini.

Cara ini efektif tidak buang-buang kertas baru. Jika sudah terpakai juga bisa bekerjasama dengan pengepul dimana nanti kertas bekas ini menjadi nilai uang.

Waktu itu saya sampe survey ke Sukabumi untuk melihat pengepul bagaimana menghancurkan dokumen confidential perusahaan dari kertas-kertas.

Menjaga Hutan

❤ Menggunakan Produk Ramah Lingkungan

Dulu kalau makan siang di luar pastinya minum dan makan menggunakan alat makan yang disposable sekali pake buang terlebih dari bahan tidak ramah lingkungan seperti sedotan plastik, sendok plastik.

Kini seiring berjalannya waktu, saya mengupayakan membawa alat makan sendiri dari rumah, membawa tempat bekal sendiri.

Hal ini menurut hemat saya sebagai upaya untuk menggunakan produk ramah lingkungan.

❤ Mengurangi Konsumsi Produk Yang Berbasis Kelapa Sawit

Ga enak emang kalau sehari saja tidak jumpa sama yang namanya gorengan? aneka gorengan memang
selalu menjadi andalan utama buat cemilan.

Namun kini, sebagai upaya mengurangi produk yang menggunakan kelapa sawit terlebih lagi saya mudah banget radang tenggorokan maka kini lebih suka jajan yang dikukus atau berkuah saja.

❤ Memberikan Informasi ke Keluarga Terdekat

Sebagai bagian kecil untuk turut berkontribusi dalam menjaga hutan, saya sendiri sedikit-sedikit mengupayakan untuk bisa mengedukasi anak-anak di rumah untuk selalu berperilaku yang bisa mendorong untuk menjaga lingkungan.

Di rumah, kini saya manfaatkan lahan di depan dan belakang rumah menjadi hutan rimba kecil yang dipenuhi dengan tanaman aroid juga pohon mangga.

Hal ini tak hanya membuat rumah menjadi rindang namun salah satu upaya kecil saya dan keluarga dalam langkah menjaga iklim.

Ibu Bekerja Bangun Usaha Berkelanjutan Yang Berhubungan Dengan Hutan

Tak hanya 4 langkah tersebut yang bisa dilakukan ya temans! Bagi temans yang mau usaha, bisa juga loh bangun usaha berkelanjutan berhubungan dengan hutan.

Misalnya saja memproduksi dan memasarkan produk-produk hasil hutan secara berkelanjutan. Seperti yang dilakukan oleh Kak Azizah bersama SELARAS.

Apaan tuh Selaras? Sentra Ekonomi Lestari Serasan Sekate yang merupakan wadah orang muda di Kabupaten Musi Banyuasin yang berperan aktif dan berkolaborasi untuk mewujudkan pembangunan lestari melalui visi ekonomi lestari.

Dalam online gathering bersama #EcoBloggerSquad bertajuk "Peran Komunitas Untuk Menjaga Hutan Dalam Mitigasi Perubahan Iklim" senin lalu. Melalui acara ini, saya jadi tahu produk lokal lestasi dari UMKM berbasis alam.

Salah satunya adalah Kain Gambo, Kain Gambo merupakan kain yang mana pewarnanya itu menggunakan pewarna alami yakni berasal dari gambir sejenis tanaman perdu yang hidup tumpang sari di antara perkebunan karet.

Hayoh udah tahu belum produk ini? produk yang indah berasal dari tangan-tangan syantiek serta bahan dasar yang ramah lingkungan.

Saya jadi tergerak pengen juga memberdayakan ibu-ibu di sekitar lingkungan rumah untuk berkarya menghasilkan produk ramah lingkungan serta menggerakkan ekonomi sekitar.

jual-produk-hasil-hutan-Menjaga Hutan

***
Temans, demikian yang bisa saya bagikan kali ini. Yuk jadi bagian dari kebaikan menjaga hutan, ajak semua berkontribusi karena sekecil apapun dampaknya akan bisa mempengaruhi dunia kita.