Menjadi Relawan Kelas Inpirasi Bandung 4

Kali ini saya akan cerita mengenai pengalaman menjadi relawan kelas inspirasi Bandung 4. Berawal dari salah satu anggota di group HR men-share ada pembukaan untuk menjadi relawan KIBdg4 ini. Melihat profil dan tujuan kegiatannya membuat saya berminat untuk mendaftarkan diri, saat mendaftar 3x gagal sampe akhirnya saya mengirim email kepada adminnya bahwa saya kesulitan untuk mendaftarkan diri namun tak mendapatkan respon.

Berkecil hati sepertinya tidak akan bisa bergabung untuk kegiatan ini. 3 hari kemudian sebuah email masuk ternyata dari kelas inspirasi yang menyatakan pendaftaran  telah diterima dan tinggal menunggu hasil keputusan ditanggal 04 februari 2016.
Tanggal 04 februari 2016 tiba saya buka web-nya pagi masih belum ada dan menjelang sore ada email masuk dan hasilnya :

 





Akhirnya terpilih dan ternyata ada 700-an relawan yang terpilih, Pak Walikota Bandung saat ini Kang Ridwan Kamil pun turut serta berbagi inpirasi sapa tau kelak ada yang ingin jadi walikota sepertinya, bahkan ada artis Dinda Kanya Dewi yang turut serta ada anak Ikang Fawzi neng Chiki pun turut. segenap relawan dari berbagai profesi turut dalam kelas inpirasi Bdg4 ini.
Dan saya yang akan berbagi profesi mengenai HRD. Hari H inspirasi 20 hari lagi setelah pengumuman relawan terpilih diumumkan. Lalu 10 hari kemudian kami para relawan diminta berkumpul sesuai dengan petunjuk yang telah disampaikan dalam email. Namun sayangnya saya tidak bisa hadir bertepatan dengan hari minggu, tetapi saya sudah dimasukan kedalam kelompok 6.
Kelompok 6 untuk kelas inpirasi di SDN Langensari Gadobangkong. yang terdiri dari 16 orang namun berguguran sebelum berperang hingga tersisa hanya 9 relawan inspirator dan 2 relawan fotografer. Berikut mereka relawan yang satu kelompok dengan saya :
1. Kang Iyan sebagai ketua kelompok, profesi Apoteker
2. Kang Jun profesi Animator
3. Kang Deva profesi Desain grafis
4. Teh Indi profesi Academy Counselor
5. Teh Nurul profesi Dosen
6. Teh Dwi profesi Tecnical Service
7. Teh Alliz profesi Analys Laboratorium
8. Kang Harry profesi Marketing
9. Teh Jojo Fotografer
10. Kang Erik fotografer

Dan Terakhir saya profesi HRD dimana kelompok 6 ini juga ada pendampingnya ada Kang Syafwan yang memandu kelompok kita.

Berhubung 1x absen tidak hadir saat pertemuan seluruh relawan akhirnya saya memutuskan diminggu berikutnya menghadiri untuk membicarakan lebih lanjut teknis pelaksanaanya. 

Untuk persiapan, hanya menyediakan gambar kemudian di tempelkan gambar-gambar yang mewakili pekerjaan saya. persiapan dilakukan H-1 malam sepulang kerja maklum sibuk hahaha.

Menjelang hari H tanpa melakukan survey terlebih dahulu ke SDN Langensari, saya berangkat telat yang seharusnya pukul 06.30 wib sudah disana tetapi justru saya baru berangkat karena tak biasanya anak saya nangis penuh drama heheh ah anakku. Hampir menyasar ke TKP tetapi bisa sampe juga berbekal pepatah "malu bertanya sesat dijalan". 

Tiba dilokasi sudah riuh anak-anak SD yang ternyata SDN Langensari berada dibelakang sedangkan di posisi depan ada SDN Bunisari. Saya masuk salah satu ruangan dan salah ternyata masuk ke ruangan kelompok 7 SDN Bunisari sampai akhirnya kebelakang lalu menemukan rekan-rekan kelompok 6. Sebelum mulai kami berkumpul untuk acara pembukaan bersama. setelah upacara pembukaan lalu kami briefing dan berdoa agar lancar dan tercapai tujuan yang akan kita capai.

Meski saya sudah biasa untuk didepan kelas merekrut atau training ternyata saya juga nervous karena saat ini justru anak-anak kecil yang saya hadapi. Kelas pertama yang saya masuki adalah kelas 5A, perkenalan dimulai lalu bercerita profesi diselingi tanya jawab hingga waktu 30 menit terasa cepat. 

Ada jeda 30 menit untuk masuk kekelas berikutnya yang ternyata kelas 2, justru pengalaman menarik adalah saat masuk ke kelas 2, kali pertama masuk anak-anak sudah ricuh kemudian saya mencoba kendalikan berhasil namun tak bertahan lama karena kembali ricuh akhirnya tak sempat saya ceritakan tentang HRD, saya ajak mereka bernyanyi dan menari baru mereka tertarik dan berdiri berkumpul meskipun ada beberapa anak yang diam dipojokan, ada yang teriak dijendela pengen keluar dan minta minum. 

Saat sedang asyik menari dengan beberapa anak tiba-tiba ada yang menangis karena ricuh jadi dia terjepit meja oleh rekannya. Saya berusaha untuk menengahi keduanya hingga saling bermaafan dan berjabat tangan meskipun lama untuk melakukannya. 

Setelah anak perempuan yang menangis itu reda, lalu saya mulai cerita karena menjanjikan jika sudah dengarkan cerita maka mereka boleh istirahat dan itu berhasil membuat mereka duduk kembali. 

Cerita tentang kantor saya lalu mulai antusias bertanya. Dan akhirnya saya bertanya tentang cita-cita mereka, mereka menyebutkan satu persatu Saya ingin jadi polisi, tentara, pemain sepak bola, pembalap bahkan ada yang ingin jadi ustad yang menarik adalah anak perempuan yang menangis itu tiba berdiri lalu menarik saya dan membisiki "Ibu Aku Pengen Jadi Tukang Rias" tingkah dan celoteh mereka begitu lucu mengingatkan akan  anak saya kelak yang akan besar dan duduk dibangku sekolah seperti mereka. Luar biasa dalam menceritakan profesi saya sebagai HRD setelah masuk ke kelas 2 kemudian kebagian kelas 4, 5B dan terakhir kelas 6. 

Rangkaian acara ditutup dengan jemuran cita-cita, saya dan kelompok membagikan karton kecil yang mereka isi mengenai nama dan cita-cita mereka disertai dengan gambarnya. lalu kertas itu kami tempel ditali jemuran. 

Jadilah cita-cita anak-anak SDN Langensari, setiap selesai bercerita profesi kami selalu ingatkan "Apapun cita-citamu harus jadi anak yang baik, jangan lupa untuk selalu Jujur, berdoa, bekerja keras, pantang menyerah dan selalu berusaha". Sebelumnya guru-guru disana bercerita jika SDN Langensari kebanyakan adalah anak-anak kurang mampu, maka tidak heran ketika saya atau teman lain relawan bertanya jika lulus SMA ada yang mau kuliah?sebagian besar menolak mereka ingin bekerja biar dapat uang. 

Alhamdulilah pengalaman menarik, satu hari cuti untuk berbagi menginspirasi mereka semua. walaupun masih banyak kekurangan saat menyampaikannya tetapi saya beruntung dan bangga bisa turut didalamnya. Kami relawan tidak dibayar tetapi kami ikhlas untuk berbagi dalam mengisnpirasi mereka.


Anak-Anak SDN Langensari dan Jemuran Cita-cita

bersama relawan kelompok 6

Pesan saya : bermimpilah setinggi langit jikalau kau pun jatuh kau jatuh diantara bintang-bintang (ungkapan presiden pertama RI, Ir. Soekarno) apapun kelak cita-cita dan impianmu semoga tercapai. Semoga pengalaman saya ini pun menginspirasi anak saya kelak untuk saling berbagi dan menjadi pribadi yang bermanfaat.