POSTS SLIDER

I'm writing about...

Galau karena KPI


Dear Anakku kali ini bunda akan ceritakan kegalauan yang dialami karyawan hehehe. Ternyata galau tidak hanya melanda kalau lagi putus cinta atau berantem sama pasangan tetapi bisa terjadi karena hal lain salah satunya karena si KPI. Berbicara KPI sendiri mungkin kau masih terasa asing bagimu secara kau hanya kenal istilah Timmy, Peppa Pig hahaha serial kartun favoritmu. 


Balik ke KPI sendiri, KPI sendiri adalah singkatan dari Key Perfomance Indikator keren yah kepanjangannya. KPI merupakan standar yang ada di perusahaan untuk melihat keberhasilan pencapaian dari target yang sudah ditentukan. Biasanya diawal tahun seperti ini manajemen perusahaan akan menentukan KPI yang akan menjadi tolok ukur kerja masing-masing divisi selama 1 tahun.

Nah loh korelasinya sama bunda apa donk?kalau ditanya korelasinya akan bunda jawab "baik-baik sajahhh (ikutin gayanya duo ratu)" jadi tiap awal tahun kayak gini tugas bunda adalah membuat KPI tree based on Struktur Organisasi masing-masing plant atau cabang atau branch atau anak perusahaan. Mengapa mesti pake KPI tree, ini untuk memudahkan staff HR di cabang menginput ke sistem atas KPI yang telah ditentukan, disepakati secara bersama oleh para leluhurnya dalam perusahaan. Jika selesai KPI tree-nya akan bunda share ke masing-masing PIC yang pegang KPI di Cabang untuk mereka diskusikan beberapa target yang tidak ditentukan oleh Corporate (pusat).

Selesailah sampai disitu, biasanya untuk memonitoring pencapaian targetnya. Ada form yang mesti diisi dan dikirimkan untuk dilihat pencapaiannya di minimum atau maksimum, hambatan yang biasanya dihadapi barangkali nanti bisa diberikan solusi. Ada report triwulan biasanya untuk dipantau pencapaian masing-masing KPI tiap divisi.
KPI juga dibebankan tidak hanya ke divisinya tetapi ke masing-masing karyawan. Pas pembagian KPI inilah biasanya ada proses tawar menawar untuk penentuan targetnya antara karyawan yang dibebankan KPI dengan atasannya yang menentukan KPInya tersebut. Apabila nanti ditentukan target buatlah target tidak hanya target tercapai tetapi tentukan target dengan achievement melebihi target. 
Ilustrasinya kurang lebih seperti itulah, yang jelas penentuan KPI maupun target mesti enak jangan sampai kita jadi kayak emak-emak rumpi, didepan atasan kita oke sanggup dengan target yang sudah ditentukan dibelakang kita ngamuk-ngamuk bilang kalau atasan tuh ga punya hati kasih targetnya kebangetan..eits hindari itu jadilah bawahan yang kritis namun tetap santun (ciyeh so wise banget dah..)
Karena yang kayak gitulah yang bikin karyawan galau, intinya hayu komunikasi empat mata, face to face supaya tidak terjadi kedongkolan dibelakang menyebabkan galau berkepanjangan. Ingat loh KPI tiap tahun cin.....

Bikin tambah galau adalah diakhir tahun, jeng..jeng..jeng ini adalah penentuan siapa yang mesti pulang bawa koper atau masih stay di babak selanjutnya hahaha dah kayak ajang pencarian bakat aja hehehe...oke balik ke KPI ya anakku, Diakhir tahun inilah biasanya bunda akan mengecek satu persatu cabang mana yang belum menyelesaikan pengisian KPI, atau ada masalah yang perlu diperbaiki. Saat-saat kayak gini kepala bunda dah mesti pusing karena telepon, email, skype bahkan BBM semuanya jadi rame karena banyak yang bertanya maupun meminta solusi jika KPI jelek dan tidak sesuai harapan.

Bunda bahkan mesti lembur (huhuhu maapkeun mengurangi waktu bersamamu di weekend). Kok sampai segitunya sih?karena dari hasil KPI ini akan menentukan kenaikan pundi-pundi rupiahmu hahahaha. Tambah galau aza ni karyawan, apalagi yang selama setahun kinerjanya biasa aza yah terimalah dengan lapang dada itulah nanti hasil kenaikan gajimu dan nilaimu. 

Jadi kalau ada yang masih galau sama KPI sudah dipastikan mereka kurang piknik hehehe...sebenarnya galau tidak akan terjadi anakku jika diawal sudah ada kesepakatan yang enak dalam penentuan target maupun bobotnya antara atasan dan bawahannya. Kemudian sebagai karyawan yang sudah ditetapkan target KPI-nya apa salahnya bekerja sesuai dengan tuntutan yang sudah ada hasilnya akan berbanding lurus dengan nilai maupun kenaikan gaji yang diharapkan bukan?jangan mau naik gaji aza tapi ga maksimal kerjanya ya ga?yang setuju hayu sama-sama mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri untuk memaksimalkan fungsi kerjanya.
Jangan ujung-ujungnya nyalahin atasan atau manajemen karena KPI yang berat tetapi hayu intropeksi diri sendiri saya bisa pasti bisa mengerjakannya dengan maksimal atau saya mah gimana nanti azalah kerja mah ikutin weh arus yang ada. Pilih yang mana hayo? ^^

Sekian cerita bunda tentang KPI, tidak hanya perusahaan yang punya tujuan dan target tetapi dalam hidup kita sehari-hari juga mestinya menetapkan tujuan dengan menentukan target agar kita bisa punya rencana dan terus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Hasilnya kita sendiri yang nanti akan bisa nilai begitu kira-kira anakku.