I'm writing about...

Antara DLK dan Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari tak akan terlepas dengan namanya dilema. Hal-hal kecil pun tentu akan memberikan dilema tersendiri karenanya akan ada suatu hasil keputusan dari pilihan tersebut dan jelas ada konsekuensinya juga.

Saya termasuk pribadi yang lamban dalam memutuskan karena mempunyai pertimbangan tertentu dalam memilih. Pertimbangan A-Z merupakan hal yang harus saya fikirkan karena saya tidak ingin ada salah satu pihak yang merasa tidak nyaman atas keputusan saya.

Dilema sendiri menurut KBBI adalah situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan/situasi yang sulit dan membingungkan.

Dilema dalam hidup saya yang paling lumayan menyita fikiran saya adalah saat harus memilih Resign atau jadi IRT, Pengasuh vs Daycare, LDM vs Serumah. Namun akhirnya untuk ketiga masalah tersebut saya dapat mengambil satu pilihan dan menerima setiap konsekuensi yang saya pilih.

Hasilnya saya memilih menjadi ibu bekerja, memutuskan untuk menggunakan jasa pengasuh setelah akhirnya 6 bulan masuk daycare dan keputusan terakhir yang terpenting adalah saya, suami dan anak selalu bersama-sama meski bila kita berbicara kuantitas pendapatan lebih kecil dibandingkan jika suami melanglang buana namun semua itu kami putuskan secara matang.

Bagi saya permasalahan ini tentu dirasakan pula oleh semua orang dan saya yakin hasil akhirnya berbeda-beda karena kita punya cara pandang yang berbeda.

Menjalani rutinitas sebagai ibu bekerja sudah mulus saya hadapi, tidak ada lagi keluh kesah capek dan sebagainya, tidak ada lagi drama pertengkaran dalam rumah karena pilihan saya sebagai ibu bekerja. Akang suami tersayang selalu mensupport saya dan inilah modal saya bisa percaya diri dalam bekerja.

Tantangan saat ini yang bikin saya dilema dan berakhir galau adalah Ketika Pak Boss menugaskan saya untuk dinas luar kota. Selalu saya pengen pura-pura pingsan kalau ada penugasan keluar kota. Alasannya tentu keluarga yang saya fikirkan.

dilema ibu bekerja, dilema dinas luar kota, antara dinas luar kota dengan keluarga, tips anti galau selama dinas luar kota



Sebenarnya dinas luar kota atau biasa saya singkat DLK, sudah sering saya lakukan. Hanya saja untuk waktunya yang berbeda, biasanya DLK terlama saya adalah 4 hari 3 malam itupun selalu di hari ke-4 kepulangan saya pasti milih waktu pulang pagi-pagi sekali. Rindu kepada keluarga sudah membukit jika saya DLK.

Kenapa sih ga nolak aja Va kalau disuruh DLK?wah tentu saja hati kecil saya ini pengennya nolak akan tetapi kita ga bisa seenak-enaknya memutuskan secara sepihak terlebih lagi ini tugas dari atasan sama aja saya minta di SP atau blakclist atasan maupun manajemen jika disuruh DLK selalu menolak.

Dan alasan saya dilema jika disuruh DLK  karena :

1. Menentang Aturan

Diawal saya sudah memilih sebagai ibu bekerja maka saya pun harus legowo, ikhlas, lapang dada dengan segala aturan yang ada di perusahaan serta menerima setiap konsekuensinya jika saya melanggar. Mungkin 1 atau 2 kali bisa saja saya tolak dengan alasan KELUARGA namun seterusnya tidak mungkin saya menolak itu sama saja saya mencoret nama sendiri dari list employee perusahaan hahaha. 

2. Berat Dengan Keluarga


Sebagai ibu tentunya sangat memberatkan adalah pisah sama anak, kalau akang suami siy uda biasa pas awal nikah kami sempat LDM kalau sama anak beuratnya melebihi satu ton beton. Jika sudah dapat penugasan DLK fikiran saya melanglang buana gimana nanti jika anak sakit, menu makannya anak dan suami, 2 kucing yang masih kinyis-kinyis, apa kabar ke-4 kesayangan saya itu kalau ditinggal. 

Meskipun pada akhirnya ga ada apa-apa tetapi perasaan anxiety di awal selalu menyerang saya takkala pak boss memberikan email syantiek schedule DLK.

***
Saya bingung sendiri jika sudah dihadapkan dengan ini, memilih DLK maka akan meninggalkan keluarga, memilih keluarga maka akan dapat surat peringatan. Pusing kepala bayanginnya, namun tidak akan ada masalah tanpa solusinya.

Bagi saya ini adalah tantangan yang mesti saya hadapi atas resiko awal yang sudah saya pilih. Berkali-kali saya mengikuti training tentang prinsip "Hidup ini adalah Pilihan Kita Sendiri" jadi jangan pernah salahkan orang lain atas apapun yang terjadi pada kita. 

Cakep banget dengerin prinsip ini sesuai dengan kondisi yang saya alami, ga mungkin saya salahin pak boss yang suka nyuruh DLK, ga mungkin pula saya nyalahin keluarga karena ga ngebolehin DLK. Tarik napas semuanya pasti bisa dijalanin oleh saya.

Dan saya mau menceritakan DLK terlama saya yang melebihi biasanya dari 4 hari 3 malam menjadi 7 hari 6 malam. Bayangkan saja pasti sudah bikin baper apalagi saya yang menjalaninya hehehe. 


Adalah minggu kemarin tepatnya tanggal 06 November hingga 12 November 2016 saya ditugaskan untuk dinas luar kota ke Manado lanjut Surabaya. Ada kepentingan training yang harus dideliverkan kepada semua supervisor di cabang mengingat deadline waktunya hingga akhir tahun ini maka saya dan pak boss kejar tayang macam sinetron stripping hahaha. 

Dari perjalanan dinas yang sudah saya lalui, saya ingin memberikan tips agar teman-teman yang mungkin nanti berada di posisi saya bisa mengatasi dilemanya dan ga galau lagi jika disuruh DLK.

Tips anti galau selama DLK ala saya :


1. Ikhlas 

Ini saya masukkan pada point pertama, kenapa? karena konon katanya apapun masalahnya IKHLAS itu obat paling baik untuk mengatasi dilema dan galau berkepanjangan. Dan itu sudah saya aplikasikan ketika kemarin saya beneran galau disuruh DLK selama 7 hari.

Lalu saya melakukan "Self Talk" yes saya pasti bisa, saya bisa ninggalin keluarga dengan tenang selama dinas, saya bisa segera menyelesaikan tugas kantor dengan maksimal. Meskipun seminggu sebelum saya berangkat saya mengalami gangguan tidur karena kegelisahan namun setelah saya mencoba menerima semuanya so far semua baik-baik saja.

2. Positif 

Ikhlas sudah maka giliran mindset saya yang coba saya arahkan untuk selalu berfikiran positif. Kenapa ini saya lakukan?agar memberikan motivasi untuk diri pribadi biar saya enjoy dalam bekerja serta ninggalin keluarga. Jika saya mikirin terus dengan keadaan toh tidak akan mengubah semuanya saya tetap harus ninggalin keluarga dan tetap dinas luar kota. 

Karenanya biar bahagia menjalaninya saya bebaskan fikiran yang bikin saya malah sakit fisik. Sing penting enjoy saya senang anak dan suami pun senang. 

Mempositifkan bahwa DLK ini adalah hadiah untuk saya agar bebas selama seminggu tidak masak tiap subuh dan malam hari, pulang kerja langsung buka leptop sambil leyeh-leyeh tanpa ada krucil yang teriak-teriak minta bacain buku atau benerin mainannya itu sangat membantu saya menjadi rileks dan enjoy selama berada di luar kota. Ah semuanya terasa jadi menyenangkan bukan?jika kita positif dan enjoy?xixixi.

dilema ibu bekerja, dilema dinas luar kota, antara dinas luar kota dengan keluarga, tips anti galau selama dinas luar kota
Pas DLK ke Bangka


3. Komunikasi

Penghilang dilema dan galau bagi saya selama DLK adalah tetap menjalani komunikasi dengan keluarga. Saya sangat beruntung adanya Skype, Line Video membantu saya untuk bisa merasakan kedekatan dengan keluarga. 

Sebisa mungkin terus melakukan komunikasi dengan baik kepada keluarga. Saya sendiri akan selalu menelepon tiap pagi, siang, sore dan malam. Pokoknya saya usahakan untuk selalu monitoring kegiatan anak saya dan suami. 

Pada saat saya dinas di Manado kebetulan letak pabriknya 1 jam dari kotanya, dan saya kehilangan komunikasi selama 9 jam dengan anak saya selama 2 hari. 

Pasalnya letak pabrik yang jauh dan sinyal Hp hanya ada untuk kartu Simpati sedangkan saya pengguna provider lain tidak ada sama sekali dan bacaan di Hp "No Service" mati gayalah saya ga bisa contact rumah selama kerja memastikan anak saya baik-baik saja. 

Karena kondisi seperti ini, maka saya tidak kehilangan akal untuk email akang suami minta blio monitoring anak saya. Dan kami skype-an untuk bertukar kabar bagaimana makan, tidurnya hingga kegiatan ngaji anak saya. Rempong banget saya? iyah karena saya ingin memastikan kondisi Neyna aman.

dilema ibu bekerja, dilema dinas luar kota, antara dinas luar kota dengan keluarga, tips anti galau selama dinas luar kota
bentuk komunikasi saya via email


4. Menyiapkan Makanan

Meninggalkan keluarga dirumah tentunya saya harus memikirkan bekal makanan selama saya pergi. Ini pun menjadi biang galau saya. Kalau saya pergi gimana ni anak dan akang suami makannya?ga mungkin makan mie doang hahaha. 

Maka dari itu saya biasa penuhi kulkas dari buah-buahan hingga lauk yang tinggal suami goreng. Sehari sebelumnya saya menyiapkan ayam lengkuas dan ikan goreng serta menyetock nugget maupun telur sebagai bahan makanan selama saya pergi. 

Ealah rencana memang hanya rencana, setibanya di Manado dapet laporan kalau itu semua jadi gagal karena ternyata gas abis wkwk, akang suami pun saya suruh mencari gas supaya tetap bisa menikmati makanan siap saji yang udah saya siapin.

dilema ibu bekerja, dilema dinas luar kota, antara dinas luar kota dengan keluarga, tips anti galau selama dinas luar kota


5. Jangan Panik

Dari semua tips diatas yang paling utama adalah please jangan panik. Pas hari ke-4 saya DLK malamnya akang suami laporan kalau Neyna badannya anget plus si Toby dan Shasa dua kucing kami juga pada sakit yang satu kena jamur kepalanya dan yang satu mencret. 

Pusing pala betmen dengernya tapi semuanya tidak ingin menjadi beban untuk saya, saya mencoba menarik nafas dalam lalu inisaitif memberikan intruksi kepada akang suami untuk segera melakukan pencegahan agar Neyna tidak parah sakitnya, dan untuk si Shasa kucing kami yang mencret sementara di karantina dulu dikandang dan untuk si Toby langsung oleskan salepnya.

Esok harinya saya kroscek keadaaan masing-masing, alhamdulilah Neyna sehat dan tetap ceria. Sementara Toby dan Shasa masih dalam keadaan sakit maka planning saya setibanya di Bandung hari sabtu langsung ke dokter hewan. 

Alhamdulilah sepulangnya saya ke Bandung, Toby dan Shasa masih bisa bertahan untuk ke dokter hewan setelah disuntik akhrinya mereka langsung lincah kembali. 


Demikian sekelumit kisah saya selama dinas luar kota yang membuat saya selalu dilema berujung galau. 

Galaunya udah melebihi para Jones nungguin kata terima dari gebetannya hahaha. Pekerjaan saya saat ini memang menuntut saya harus selalu mobile maka saya harus selalu menyiapkan mental dan support dari keluarga agar selalu lancar dalam mengerjakannya.

Semoga kisah ini bisa bermanfaat ya, dilema bagi ibu bekerja akan selalu muncul tetapi akan selalu ada obat dan solusi untuk mengatasinya. Semangat buat kita semua ^^.

dilema ibu bekerja, dilema dinas luar kota, antara dinas luar kota dengan keluarga, tips anti galau selama dinas luar kota