Dalam setiap pertemuan, jika saya membawa Neyna dan Rayi maka yang tertuju pada kedua anak saya yang menggemaskan ini adalah perbandingan tubuhnya. Tak jarang pula menanyakan seputar perkembangan keterampilan keduanya.

Rasanya komen dan pertanyaan ini sering banget loh saya dapatkan dari orang lain. Membandingkan bentuk tubuh dilanjutkan dengan keingintahuan seputar keterampilan hingga kemampuan bicara.

Membicarakan seputar tumbuh kembang anak-anak sebetulnya tidak bisa saya bandingkan satu sama lain karena menurut saya begitupun teori yang pernah saya dapatkan saat kuliah dulu menyatakan jika tumbuh kembang anak itu berbeda satu sama lain.

Meskipun kakak-adik belum tentu juga memiliki proses tumbuh kembang yang sama. Saya meyakini tumbuh kembang anak memiliki proses dengan kecepatan berbeda-beda. 

Yang justru saya bandingkan adalah setiap tahapan perkembangan satu sama lain apakah Rayi seperti tetehnya Neyna atau alami keterlambatan ini nih yang menjadi catatan pribadi saya untuk tumbuh kembang anak-anak.

Flashback dengan tumbuh kembang Neyna, sejujurnya saya sangat menyesali karena hingga kini pertumbuhan badannya alami stuck yang berimbas pada kemampuan belajarnya. Apa sebab?

Saat Neyna bayi, saya dan akang suami memutuskan tidak memberikan vaksin bahkan saya abaikan kebutuhan nutrisinya hingga akhirnya buah hati pertama saya ini harus alami sakit pneumonia yang memberikan dampak hingga kini berat badannya menjadi susah naik dan memiliki gangguan konsentrasi 😭. 

Bagaimana bisa mengetahui tentang gangguan ini? saya combine hasil diagnosa dari dokter dan hasil psikotes Neyna. Dan saat ini, Neyna masih menjalani terapi bersama terapis di salah satu biro psikologi.

See? betapa tumbuh kembang anak tidak bisa dianggap sepele.