POSTS SLIDER

I'm writing about...

Ketika Anak Lelakiku Baku Hantam di Sekolah

Ketika Anak Lelakiku Baku Hantam di Sekolah, Siang itu masuk sebuah pesan dari salah satu wali murid teman sekelasnya Rayi. Saya fikir hanya bertanya seputar kegiatan sekolah.

Namun saya terkaget karena pesan singkat melalui whatsapp itu berisikan permohonan maaf jika ternyata anaknya telah mengigit jidad Rayi.

Tarik napas..chilax

Sebelum membaca pesan tersebut, padahal saya sempat nengokin CCTV rumah yang mana saya melihat jika Rayi sedang terlelap tidur maka saya tidak menduga jika ternyata ada tragedi di sekolah. 

Biasanya juga saya telepon selepas pulang sekolah namun siang itu saya menantikan Rayi bangun tidur terlebih dahulu.

Lalu apa langkah selanjutnya yang saya lakukan? jujurly saya ga langsung membalas pesan tersebut meskipun dalam pesan tersebut diceritakan kronologisnya bagaimana.

ketika-anak-lelakiku-baku-hantam-di-sekolah

Apa Yang Harus Dilakukan Saat Anak Baku Hantam di Sekolah?

Dengan kejadian ini, saya sangat menyayangkan sekali pihak sekolah khususnya guru tidak ada laporan langsung apa yang terjadi.

Dan lebih gemas lagi mengapa sampai tidak ada yang memisahkan ketika anak baku hantam? padahal mereka masih ada di lingkungan sekolah. 

Inilah yang menjadi pertanyaan saya?

Maka dari itu, saya langsung menghubungi wali kelasnya. Meski awalnya tidak diangkat lalu wali kelas Rayi menelepon balik kepada saya.

Gurunya menjelaskan namun sayangnya karena memang tidak ada saat kejadian jadi hanya berupa kesimpulan dari luka saja.

Sebenarnya kejadian baku hantam di sekolah kayak begini tuh ga cuma baru terjadi namun sudah beberapa kali terjadi.

Tapi puncaknya adalah kejadian ini dimana Rayi menerima luka yang cukup serius. Kali pertama baku hantam sendiri hanya berupa dorong-dorongan itupun awalnya karena Rayi yang memang jail duluan hingga terjadilah pertikaian.

Honestly, masalah kayak gini baru saya alami karena Neyna sendiri ga pernah ada kejadian kayak begini hahaha.

Lalu apa yang saya lakukan? 

Jangan Naik Pitam Tetap Tenang Menghadapi 

Waktu terima permohonan maaf dari wali murid yang baku hantam, saya sendiri langsung konfirmasi ke gurunya apakah betul dengan yang disampaikan.

Saya juga bingung mau bales apa? hahaha karena ketika saya forward pesan ke akang suami ealah reaksinya malah tak terduga.

Akang suami sendiri marah karena kok bisa di lingkungan sekolah, guru-guru tidak ada yang awasi sama sekali. 

Bahkan ketika tiba di rumah sepulang kerja, melihat luka Rayi yang benjol dan merah. Akang suami malah langsung bilang sudah pindah sekolah saja :))

Tydackkk...owe lugi dong udah bayaran wkwkwk..

Setelah banyak merenung, akhirnya memutuskan untuk laporan ke Kepala Sekolah saja. Sayangnya kepala sekolah tidak ada di tempat saat kejadian alias tidak masuk namun respon kepala sekolah adalah memohon maaf karena kejadian tersebut.

Anak yang baku hantam dengan Rayi ini, entah sudah berapa banyak buat onar dengan kejadian serupa. Rasanya anak ini emang biang kerok yang harus diBINA.

Sangat disayangkan sekali sejak awal sekolah hingga mau 1 tahun sekolah ini, perilaku anak tersebut tidak juga berubah.

Jadi pertanyaannya adalah? siapa dong yang salah? kedua orang tuanya sih turut andil besar atas segala masalah yang terjadi.

Pelajaran Penting Dari Kejadian Baku Hantam

Dari kejadian ini, saya jadi lebih ekstra untuk membekali Rayi bagaimana berperilaku baik dan tidak baik.

Anak lelaki wajar baku hantam, namun bagi saya kalau jatuhnya bikin kesal orang lain justru tidak wajar.

Kecuali seperti yang Rayi lakukan sebagai bentuk pembelaan dirinya karena ia tidak sukalah mulutnya diselotip sementara ia sedang mengenakan sepatu.

Susah juga jika hadapi teman menyebalkan seperti demikian, alih-alih kitanya ingin sekolah dengan namaste ealah malah diajak ribut.

***

Demikian temans, curahan hati saya ahahah warna-warni dalam kehidupan. Bagi yang childfree tentu saja tidak akan menghadapi masalah begini dan bagi saya justru sebagai pembelajaran menarik.

Nah temans gimanakah? ada yang pernah alami anaknya baku hantam di sekolah? yuk sharing.

కామెంట్‌లు

  1. Pindah sekolah selain rugi duit yg udh bayar, kita juga yg capek lagi ngurus segala macamnya ya Mbaaa 🤣🤣. Lagian dipikir, bukan anak kita yg salah, kenapa kita yg pindah 😅

    Aku setuju kalo anak2 yg jadi biang kerok berantem gini, pasti salah di didikan. Makanya sebagai ortu penting utk mendidik dan memperhatikan mereka.

    Anakku sendiri yg cowo blm pernah baku hantam. Tapi yg cewe udah wkwkwkwkwkw. Yg mukul cowo pula 😅. Sampe benjol jidatnya. Awalnya Krn si cowo menghina temen anakku yg berbeda agama. Anakku ga terima langsung ngebelain. Eh si murid cowo ini memang terkenal emosian dan nakal. Langsung main pukul aja. Tapi saat itu wakorlas sekolah LGS nelpon. Si ortu murid juga nelpon, tapi aku ga mau angkat, Krn belum denger cerita dari semua pihak termasuk si Kaka. Lagian udah tau aku ga suka nelpon 🤣. Kenapa ga wa aja Sik 😅

    Tapi soal begini, aku mau perpanjang sih. Cukup si ortu minta maaf, dan guru juga udah mengaku salah Krn ga mengawasi. Kesalahan toh bisa aja terjadi kan. Jadi cukuplah buatku permintaan mereka.lain cerita kalo kejadian lagi 🤣

    రిప్లయితొలగించండి
  2. aku rasa memberikan pengertian kepada anak perlu ya, kadang nih aku kalau nemuin anak anak udah rajin mukul, jadi mikir siapa yang ngajarin, atau liat dari mana mereka.
    kalaupun mukul misalnya, untuk pembelaan diri, juga perlu dijelaskan juga.

    రిప్లయితొలగించండి

కామెంట్‌ను పోస్ట్ చేయండి

Selesai baca yuk tinggalin jejak komennya ^^
Haturnuhun