POSTS SLIDER

I'm writing about...

Apa Susahnya Untuk Menolak?

Pernahkah merasakan geram ketika mendengar cerita seorang suami yang tak bisa menolak untuk memberikan tebengan kepada teman kerja wanitanya? atau pernah melihat ada WAG yang isinya "sampah" hanya berbau pornografi lalu kita memilih stay dengan alasan "GA ENAK SAMA TEMAN"? atau ketika teman-teman ajakin melakukan kegiatan yang sungguh tak berfaedah lalu dengan alasan SOLIDER kita ga berani nolak? adakah yang seperti itu?

Ga usah jauh-jauh mikirnya tentunya Aku, Kamu, Dia, Mereka pernah berada diposisi yang dilematis seperti itu. Berujung yah penyesalan kan selalu menyesal di akhir kalau di awal bukan menyesal namanya DP *aish*

Beberapa diantara kita memilih untuk say YES padahal bertentangan dengan PRINSIP dan hati nurani kita? betulkan? jujur saja saya tuliskan cerita ini karena terkadang DILEMA menolak kandidat yang sudah saya test dan interview. Ya beginilah warna warno sebagai recruiter.

Adakalanya menepuk dada karena kandidat yang kita pilih cocok dengan user yang nyari dan adakalanya bersedih hati ketika kandidat yang sudah saya mati-matian perjuangkan (lebay) ditolak sama user dan saya yang kebagian suruh sampein ke kandidatnya kalau dia ga cocok bergabung.

Seketika saya panas dingin lalu muntah-muntah ini indikasi keracunan makanan bukan ketakukan saat menyampaikan menolak.

Endingnya dengan berat hati saya harus memberanikan "so sory gaes kamu bukan bagian dari puzzle yang kami cari". Potek hati pasti dengernya cuman itulah yang mesti saya katakan. Saya jahat? lebih jahat Rangga deh kayaknya.

Persoalan sehari-sehari ga hanya menolak pelamar deh yang berkaitan dengan apapun pasti ada dalam situasi rumit begini. Kenapa sih ga enak nolak? konon katanya kita menghargai perasaan orang but itu alasan klise yang saya denger toh ketika kejujuran yang diterima sama aja bakalan terima sakit hati dikemudian hari.

Bedanya kalau jujur diawal potek hatinya saat itu juga kalau dinanti-nanti ya jelas tambah banyak luka yang ditorehnya.



Tapi emang pada dasarnya kita selalu sungkan untuk menolak bukan? Layaknya orang yang menyatakan cinta lalu dengan dalih Kasihan atau terenyuh karena perjuangan si dia yang bertubi-tubi seperti pejuang Takeshi akhirnya Hati Menolak dan Bibir Menerima >> Ga sinkron yes? lalu endingnya patah hati sekabupaten terjadi.

Penolakan identik memang dengan perasaan yah? namun menurut saya sih kenapa ga jujur meski bikin orang itu ga enak.

Bagi saya ketika ada sesuatu yang ga sesuai ((PRINSIP)) apa susahnya sih MENOLAK? sama halnya ketika kamu disuruh atasan kamu buat lakuin hal yang ga prinsipil katakan NO dong jangan iyes didepan dibelakang merutuki. Cuape deh mau gimana si boss tahu tentang kita kalau kita ga jujur betul kan?


Terus gimana dong cara biar tetap enak kalau udah nolak?gampang sis-bro ga usahlah terlalu atau terlala gimana. Kalau saya pribadi sendiri begini :

1. Jujur Aja Sih


Kalau kamu emang ga suka kenapa ga berterus terang coba untuk jujur langsung deh ngomong ga perlu basbus To Do Point aja but saya ingetin nih temans segala sesuatu itu kan ada resikonya jadi kalau udah putuskan jujur wes kedepannya kalau misal hubungannya jadi ga enak ya wajar karena kan butuh waktu untuk mencerna semua kejujuran kita.

Cemana tampang kek Aku ditolak jadi Sekretaris?
Layaknya cinta yang ditolak maka hanya waktu yang bisa sembuhkan bukan? jadi santey aja sih biarkan kejujuran menjadi QOENTJI utamanya. Memang untuk beberapa kasus kita mesti pandai-pandai mengemas kata-kata untuk penolakan seperti saya sebagai recruiter yang menolak secara halus kalau ada pelamar yang ga cocok. Merasa bersalah pastinya lumrah sih tapi ya mau gimana lagi jangan biarkan kita bohongi diri sendiri apalagi orang lain.

"Ditolak emang sakit tapi dibohongin lebih sakit lagi" 😓


2. Ucapkan Dengan Tegas Disertai Alasan


Ucapkan penolakannya dengan tegas disertai alasan. Misalnya ketika saya menolak pelamar yang memang ga sesuai kriteria "Untuk saat ini saudara belum bisa memenuhi kualitas dalam posisi yang kami butuhkan terimakasih banyak atas waktunya mengikuti proses tes ditempat kami semoga bisa mendapatkan yang lebih baik" >> enak kan didengernya *muji sendiri* 😂.

Jangan mengawali penolakan dengan nada-nada cinta tinggi karena bisa memicu orang yang ditolak nyolot. Yang akhirnya berujung berantem padahal niat kita menyampaikan juga ga maksud bagaimana.

3. Segera Lupakan


Ketika sudah jujur lalu melihat reaksi orang yang kita tolak pastilah hati nurani kita terenyuh dan lagi-lagi kita dihinggapi rasa bersalah. Buat saya itu lumrah karenanya obat biar ga merasa bersalah sih yo wis lupain aja kalau kita udah lakukan kayak gitu.

Udahlah lupain aja!
Sempat saya ceritakan waktu saya menolak kedatangan pelamar yang telat untuk masuk tes dan akhirnya pelamar itu ((LEBAY)) nulis email ke customer care sehingga satu kantor tahu. Bagi saya sih ya udin itu lupakan saja meski akhirnya dapat kultum dari pak bos. Yang terpenting apa yang saya lakukan dengan penolakan dirinya merupakan hal yang sepenuhnya wajar.


Toh akhirnya saya jadi tahu bagaimana kisanak tersebut punya sifat. Baru ditolak masuk tes aja reaksinya lebay apalagi kalau kedepannya gabung. Ah sudahlah segera lupakan lalu bekerja kembali ya begitulah seenggaknya saya masih bisa makan enak dan tidur nyaman. Ga usah cape mikirin yang begitu hehehe.

***
Akhirul kalam itulah yang bisa saya share kali ini, sudahilah berpura-pura YES dengan dalih GA ENAK.

Apalagi kayak bapak-bapak yang minta ditebengin pulang sama teman cewenya lebih ga enak perasaan temannya ketika nolak apa lebih ga enak sama istrinya? hayo difikirkan bae-bae yah janganlah main api jika tidak ingin kebakaran. Hayoh pak pilih mana pak? pilih sampe rumah ada piring terbang? tentukan pilihanmu 😂.

Kita punya alasan dan kita punya something yang jadi prinsip yah jalanin kalau sekiranya bertolak belakang dengan yakin menolaklah. Jadi menurut temans susahkah untuk menolah? kalau aku sih GA ga tau deh mas Anang *zaman now masih pake candaan mas Anang* 😂.

Semoga bermanfaat yah 💋