Dulu banget saya adalah tipekal orang yang "GENGSI" kalau membeli barang bekas. Rasanya gimana gituh kalau ketauan orang ternyata saya pake barang bekas 😷. Yang ada dalam fikiran saya jika Image barang bekas itu selalu negatif bahkan menurut saya tidak ada sisi menariknya dari barang bekas. Meski sebenarnya sejak dulu saya mengetahui jual beli barang bekas seperti Elektronik, Properti dan Otomotif. 

Sejak kuliah di Bandung saya tahu bahwa ternyata tidak hanya yang saya fikirkan selama ini barang bekas lebih ke barang-barang yang sebelumnya saya sebutkan. Tetapi akhirnya saya mengenal Cimol dan Palasari sebagai tempat jual beli barang bekas. Di Cimol saya bisa menemukan surganya Fashion sedangkan di Palasari saya bisa melihat surganya Buku. *oh ini godaan*. Meski barang bekas ternyata barang-barang tersebut masih bernilai bahkan harga jualnya juga bisa mahal karena dirawat dengan baik. 

Kini menurut saya image membeli barang bekas tak lagi terhempas karena ternyata kita selaku customer menginginkan menggunakan barang ber-MERK meskipun sudah bekas orang lain. Tren ini saya lihat dari para selebritas yang menjual barang-barang bekas pake ke public. Dan bagi sebagian orang yang haus akan kasih sayang  Merk ternama terlebih bekas dipake Artis pasti akan berbondong-bondong menyerbu. 

Momen inilah yang mencerahkan pemikiran saya tentang barang bekas "bahwa tak selamanya barang bekas itu terhempas". Sebagai mahluk Tuhan paling sexy penggemar buku terkadang saya ini pengennya membeli buku baru dan tentunya membeli online secara Toko Buku satu-satunya di Cimahi ini tutup lantaran sepi 😭.

Mengapa harus buku baru?karena saya suka banget sama aroma buku yang sudah terlepas dari plastiknya. Setiap lembaran halamannya meniupkan aroma yang membuat saya ingin terus membaca. Namun semua itu sudah tidak berlaku pasalnya kadang saya ini suka banget ketinggalan menyukai sesuatu. Pas pengen baca bukunya ealah ternyata udah ga terbit yang baru.