Menghitung hari memasuki bulan Ramadan nih, sudah persiapkan apa temans? semoga bulan Ramadan tahun ini lebih baik lagi target ibadahnya makin meningkat aamiin.

Ramadan selalu menjadi bulan berkah bagi siapapun terlebih bagi para penjual kue kering karena menyambut lebaran nanti sudah menjadi ciri khas akan selalu ada kue kering di setiap meja tamu. 

Dulu waktu masih belum menikah dan mendiang ibu masih ada, saya selalu menikmati kue kering buatan ibu. Karena ibu saya memang jualan kue kering lebaran. Dari nastar hingga castengel selalu menghiasi meja tamu setiap tahunnya.

Keunikan rasa kue kering buatan ibu membuat banyak orang menyukainya tak terkecuali saya anaknya. Sebagai anaknya saya jadi tahu mana kue kering yang menggunakan bahan berkualitas dan yang asal-asalan.



Hal ini pula yang membuat customer ibu tak pernah pindah ke lain hati, setiap tahunnya orderan kue kering selalu datang. Tak hanya setoples dua toples tapi bertoples-toples banyaknya.

Salah satu aktifitas ramadan saya kala itu adalah membantu ibu membuat kue kering. Tugas saya hanya sederhana yakni membantu memegang mixer saat adonan dicampur serta memulas kue. Sementara untuk racikan bahannya hanya ibu yang tahu takarannya.

Rasa yang enak tentu saja dihasilkan dari bahan-bahan berkualitas, saya sangat tahu bahan-bahan apa saja yang ibu gunakan untuk mencetak kue-kue kering lebaran. Karena saya juga selalu ikut ke pasar saat ibu membeli bahan-bahan kuenya.

Dari mentega hingga terigunya jelas ibu pilih yang kualitasnya baik meski harganya berbeda dengan mentega kiloan. Bagi seorang pedagang kue bukan hanya untung semata yang dicari tapi KEPUASAN yang dinanti hingga rasa kue itu bisa terpatri dalam ingatan customer.

Begitulah mendiang ibu menjadi pedagang kue kering lebaran musiman. Mengapa musiman? karena mendiang ibu hanya membuka orderan saat menjelang lebaran saja di luar moment itu tidak kecuali untuk keluarga.