I'm writing about...

Pengalaman Mencabut Gigi Susu di Klinik Drg. Gusriani Cimahi

"Bunda, gigi teteh sakit nih"
Begitulah keluhan Neyna di pagi hari, jadi minggu lalu saat saya dan anak-anak sedang rebahan santuy, tiba-tiba Neyna mengeluhkan jika giginya sakit.

Setelah saya periksa dengan menggunakan senter HP, terlihatlah gigi tetap pada gusi atas telah muncul sementara gigi susunya sudah agak goyang dan gigi susu lainnya di samping sudah menembus gusi akarnya. Ngeri kalilah nih penampakan gigi susu Neyna bagian atas hahaha.

Melihat kondisinya seperti itu, saya bergegas menghubungi klinik yang menjadi faskes 1 BPJS. Sayangnya untuk pasien BPJS katanya dibatasi dan harus menghubungi esok harinya. Ya sudah akhirnya saya menghubungi klinik dokter gigi lainnya yang dulu pernah didatangi Neyna juga.

Klinik Drg. Gusriani menjadi pilihan saya untuk periksakan gigi serta mencabut gigi susu Neyna. Klinik Drg. Gusriani ini selalu saja penuh makanya saya hubungi via telepon untuk daftar. Benar saja daftar untuk esok hari dihari sebelumnya sudah dapat antrian 7.  


rekomendasi klinik dokter gigi di cimahi, pengalaman cabut gigi susu di cimahi



Pengalaman Mencabut Gigi Susu


Sejak tahu gigi susu atas bagian depan goyang, sebenarnya saya sudah meminta Neyna menggoyang-goyangkan sendiri yah namanya juga lagi kondisi hemat yah LOL siapa tahu yang goyang bisa dicabut sendiri kan hemat 1 gigi 😂😂.

Sayangnya Neyna ga mau dan bilang lebih baik ke dokter gigi saja daripada harus dicabut sendiri pake benang oleh saya. Maka usaha menghemat 1 gigi GAGAL sodara-sodara 😂.

Baca yang ini juga :

Sesuai dengan perjanjian via telepon, jika kliniknya itu buka pukul 19.00 wib maka sesuai antrian disarankan kami datang ke klinik sekitar pukul 20.30 wib.

Awalnya saya minta akang suami saja sama Neyna yang pergi karena saya itu kalau malam hari apalagi hujan ga bisa nyetir mobil 😂 rasanya itu silau dan ga keliatan jalan entah yah mata saya minusnya nambah apa begimana.

Namun Akang suami ga mau kalau ga sama saya, ketakutan nanti Neyna drama kumbara saat pencabutan gigi susunya. Dengan musyawarah mufakat berujung semuanya ikuta menemani Neyna cabut gigi susu.

Sejujurnya sih ditengah kondisi pandemi corona ini, saya takut ke klinik apalagi bawa pasukan krucil hanya saja ga tega juga lihat Neyna yang berpuasa namun merasakan gigi yang sakit. Pasti ga enak makan.

Akhirnya ke Klinik Drg. Gusriani

Hari yang dinantikan tiba, selepas tarawehan pukul 20.00 wib kami segera meluncur ke klinik Drg. Gusriana yang letaknya ini di Tagog Cimahi dekat SMPN 1 Cimahi. Klinik dokter gigi di Cimahi yang sering direkomendasikan oleh banyak orang.

Sepanjang jalan menuju klinik, Cimahi malam itu sepi sekali terlebih rintik hujan menemani dinginnya malam itu membuat suasana sepi semakin syahdu *halah.

Ga butuh waktu lama, kami tiba di lokasi. Sesampainya di klinik sudah ada 3 pasien yang menunggu dengan social distancing tentunya.  1 orang menunggu di dalam sementara 2 lainnya di luar.

Setelah konfirmasi, ternyata Neyna kebagian setelah 2 pasien terlebih dahulu. Maka saya memutuskan untuk menyuapi Neyna dan Rayi di luar sambil menunggu antrian. Berhubung Neyna belum makan nasi baru takjil saja sebelum solat magrib dan lanjut solat tarawehan.


pengalaman cabut gigi susu di cimahi

Hampir 1 jam menunggu syantiek, akhirnya Neyna memasuki ruangan dokternya. Sementara Rayi dan akang suami menunggu di luar. 

Saya konsultasikan keluhan Neyna lalu dokter meminta Neyna berbaring di kursi panas. Ini bukan pertama kalinya Neyna ke dokter gigi hanya saja kasus malam itu berbeda. Dulu sekali ke dokter Gusriani karena Neyna alami Abses di gusi pada gigi susu yang sama. Akhirnya dibor deh biar nanahnya keluar hahaha.

Saya tuh asli deg-degan banget antar Neyna karena kali ini adalah cabut-mencabut gigi yang mengingatkan saya saat dulu kecil semacam alami ketakutan jika dibawa ke dokter gigi.

Waktu saya kelas 4 SD, gigi susu saya belum pada copot maka mendiang ibu membawa saya ke dokter gigi. Saya sudah tiduran dan sudah diberikan kapas baal tinggal krek cabut giginya namun yang terjadi saya malah lari kabur  😂😂. 

Mendiang ibu hingga malu dan meminta maaf berkali-kali dengan kelakuan saya itu. Sepanjang perjalanan pulang di atas becak, mendiang ibu mendiamkan saya hingga akhirnya sesampainya di rumah gagang sapu melayang 😂😂😂😂. 

Bagaimana dengan Neyna? apakah mengulangi kejadian yang serupa? alhamdulilah tydack. Seiring berkembangnya zaman, cabut gigi rasanya sepertinya tidak sakit dan tidak menyeramkan seperti bayangan masa lalu huahaha.

Setelah 30 menit berlalu, selesai sudah 2 gigi susu atas dicabut sementara 1 gigi susu yang goyang kecabut sendiri. Jadi malam itu total 3 gigi susu Neyna yang copot. 

Untuk biayanya sendiri saya merogoh kocek hanya Rp 300.000,- saja termasuk murah yah karena pas nambal gigi Neyna di klinik lain cuma secuil harganya mayan.


rekomendasi klinik dokter gigi di cimahi, pengalaman cabut gigi susu di cimahi
Penampakan setelah gigi susu Neyna dicabut

Cabut Gigi ditengah Pandemi Corona 


Berbeda dengan kondisi normal, cabut gigi saat kondisi pandemi corona itu sedikit berbeda. Yang membedakan dari kostum APD dokter gigi beserta asistennya, kemudian saya dan Neyna sebagai pasien juga wajib menggunakan masker. 

Memasuki ruangan tindakan juga diminta untuk cuci tangan menggunakan hand sanitizer bahkan dokternya juga bertanya dulu apakah Neyna selama ini di rumah saja? 

Sebelum pulang juga Neyna dibekali dengan cara cuci tangan yang betul menggunakan hand sanitizernya. 

Bahkan saat menyerahkan uangnya, dokter meminta saya meletakkan uangnya di wadah saja. Yah karena ini semua upaya untuk tidak terpapar langsung dengan barang yang rentan bisa ada virusnya.

Maka saya sebagai tim mamak yang merasakan sekali dampak corona mengecam influencer #IndiraKalista dengan pernyataannya abis pegang apapun ya makan-makan aja ga usah cuci tangan, ga usah pake masker deuh gedeg banget dengernya 😂😂.

*** 

Nah, temans demikian pengalaman cabut gigi susu pada Neyna. Doakan yah semoga gigi tetapnya bisa tumbuh dengan rapi dan sempurna.

Temans, punya pengalaman cabut gigi susu? yuk sharing ceritanya.

ความคิดเห็น

  1. Anakku belum ke dokter gigi cabut gigi susu karena dokter giginya belum praktik, masih takut buka praktik huhuhu.


    Kakak Neyna keren, masya Allah .... gak nangis ya dicabut giginya.

    ตอบลบ
  2. Anak-anak saya kayaknya kebanyakan gigi susunya dicabut di dokter gigi. Lumayan kan tuh berapa ahhaha. Soalnya gigi permanennya mulai tumbuh, tetapi gigi susu gak goyah juga. Jadi numpuk-numpuk gitu.

    Pengalaman saya, kalau cari dokter gigi untuk harus yang bener-bener ramah dan bikin nyaman. Saya pernah coba ganti dokter gigi anak untuk Nai. Dia jadi trauma bertahun-tahun

    ตอบลบ
  3. Teteh Neyna pinter yaa, ga maen kabor aja kek emaknya.
    Salut deh sama pembayarannya yang di simpan di wadah, saling memahami yaaa.
    Hahaaa, ku ngakak deh inget yutuber itu, bego ko dipelihara. Ampon, geleng2 .

    ตอบลบ
  4. Drama anak menolak saat mau dirawat gigi juga saya alami. Dulu waktu mau dirawat, anak saya malah nangis kejer. Akhirnya dokternya nyerah. Trus anaknya dibawa main ke mall, eh itu sakit giginya ilang dong! Wkwkwk

    ตอบลบ
  5. Jadi ingat anak sulungku waktu cabut gigi pertama kali juga lari, padahal udah dikasih bius lokal. Neyna berani deh nggak niru mamaknya, hahahaa

    ตอบลบ
  6. Waw, aku bayangin cabut gigi susu di dokter gigi pas pandemi corona begini..kostumnya itu loh yang agak menyeramkan bagi anak2 hihihih :) Anak bungsuku, Fakhri tuh beberapa kali giginya copot sendiri alhamdulillaah menghemat biaya wkwkwkwk :) Senengnya ya si teteh berani ke dokter gigi....keren!

    ตอบลบ
  7. wah si dede keren nih, pemberani banget mau cabut gigi dan mau ke dokter gigi, aku belum pernah ada pengalaman ngajakin anakku ke dokter gigi

    ตอบลบ
  8. Kakak Neyna keren, pemberani ya..adikku sakit gigi klinik ngga ada yang buka akhirnya konsultasi via vidcal terus dikasih resep sama dokter gigi yang tetanggaan mamaku...hehe...

    ตอบลบ
  9. aku dulu gitu mbak gigi susu yang goyang nggak dicabut ke dokter gigi tapi disuruh ibu digoyang2 pakai lidah nanti copot sendiri, eh beneran malam-malam pas didorong pake lidah copot deh gigi susunya haha asli hemat duit nggak ke dokter gigi

    ตอบลบ
  10. waduh ada yang kabur waktu giginya mau dicabut. Neyna jago nih berani yaa ke dokter gigi. Tante ga ada pengalaman cabut gigi. Waktu kecil yaa biarlah copot sendiri. Hemat, beb

    ตอบลบ
  11. Teh, ortuku di Cimahi juga lhoo, dulu sekolahku di SMPN1 enak yaa ara drg yg masih praktek di masa2 kayak gini

    ตอบลบ
  12. Anak lanangku nih punya kejadian gigi susu bagian depan yang rada aneh. Gigi barunya udah muncul, tapi gigi lamanya sama sekali belum mau goyang. Terlambat bawa ke dokter gigi, duuhh sekarang yang baru tumbuhnya agak gimanaa gitu, kurang estetis. Ntar kalau gigi susunya udah pada ganti dengan gigi yang tetap baru dirapiin deh.

    ตอบลบ
  13. Yah bun aku pun pengen ke dokter gigi bersiin gigi tapi keder. Kalau aku sih ayyas ga drama pas cabut gigi. DIa anteng aja. Tapi umminya yang baper. Hahaha

    ตอบลบ
  14. Aku juga beberapa bulan lalu ke dokter gigi untuk mencabut gigi susu anakku, awalnya dia santai karena biasanya kalau ketemu cuma cek kesehatan giginya. Taunya kemarin itu harus cabut, dia bete sama dokternya dan sempat nangis karena takut kayaknya. Tapi cuma sebentar doang sih habis itu diem pas dikasih mainan sama dokter giginya.

    ตอบลบ
  15. Kak Neyna kerenn..
    Aku pernah cabut gigi mbk, duh rasanya nggak karu karuan. Mungkin waktu itu peralatanbya belum secanghih ini, jadi kerasa sakitnya.

    ตอบลบ
  16. Wah, kak Neyna kerenn..
    Aku pernah cabut gigi, lumayan sakit dan deg degan waktu itu. Mungkin peralatan cabut gigi dulu sama sekarang beda kali ya. Waktu itu tahun 90an

    ตอบลบ
  17. Pengalaman menemani anak cabut gigi susu bertemu dengan dokter yang kadang ramah , kadang juga terlalu cepat pelayanannya sehingga anak Jadi kurang nyaman

    ตอบลบ
  18. Kalau di Batam malah sudah beberapa minggu kabarnya dokter gigi dan THT tidak melayani pasien karena di sini ada dokter gigi yang tertular covid 19 dari pasien. Nah masalahnya anakku giginya udah bolong parah dan harus dicabut, sayang nggak bisa ke dokter gigi.

    ตอบลบ
  19. Wah alhamdulillah udah bisa cabut gigi ya mbak? Ini aku msh maju mundur bawa anak ke dokgi, msh survei klinik yg tepat. Biasanya kami ke RS, tapi kyknya gk mau deh ke RS, maunya nyari klinik gigi khusus. Cuma blm nemu di Bogor, mau cari yg nyaman yg nerapj physical distance ketat jg

    ตอบลบ
  20. Alhamdulillah ada dokter gigi yang buka praktek yaa...
    Tetangga aku gak mau sama sekali, teh.
    Atau mungkin kasusku gak urgent ya...((karena beliau yang biasanya menangani gigi kami sekeluarga, jadi punya rekam medisnya))

    ตอบลบ
  21. duh aku sakit gigi masih ini bolong sebolong2nya. bingung sampai mau cabut gigi dimana gigi dah ga karuan bolongnya pakai kapan. masak diundur terusan gara2 pandemi. giigi bungsu ini

    ตอบลบ
  22. Saya punya pengalaman serupa saat hari ketiga karantina mandiri. Saat itu Najwa mengeluhkan gusinya bengkak. Mau tak mau akhirnya ke dokter gigi. Namun horor Teh, dokternya pakek APD lengkap dan bolak-balik disemprot disinfektan. Sekarang ini sebenarnya sudah waktunya kontrol. Tapi masih ngeri ah, tahan dulu nunggu situasi agak aman.

    ตอบลบ
  23. Kayak neng Marwah kalau ada gigi yang goyang suka langsung minta ke dokter, gak mau dia dicabut sendiri di rumah, padahal masih gigi susu bisa yah dicabut sendiri kekekke.

    ตอบลบ
  24. wah aku belum ada pengalaman antar anakku ke dokter gigi, tapi kan penting ya bawa anak ke dokter gigi buat kontrol giginya dan bersihin juga

    ตอบลบ
  25. Sampai skrg pun, aku selalu berdoa jangan sampai sakit gigi. Karena dari dulu selalu takut dicabut giginya. Seneng ya kalau udh nemu t4 favorit utk merawat gigi dan gusi.

    ตอบลบ

แสดงความคิดเห็น

Selesai baca yuk tinggalin jejak komennya ^^
Haturnuhun