Halo teman-teman semuanya semoga tetap sehat dan ceria menanti blog ini update *eaa. Kali ini saya ingin membahas tentang ‘Gaji’. Hal paling sensitive yang bikin bibir ini tiba-tiba kelu dan menelan ludah jika siapapun bertanya tentang gaji kita.
Betul ga? sekalipun yang nanya saya sebagai HRD pasti diawali dengan senyam-senyum ga jelas.
Betul ga? sekalipun yang nanya saya sebagai HRD pasti diawali dengan senyam-senyum ga jelas.
Ketika kita bekerja salah satu pilihan yang membuat kita tertarik adalah sallary atau gaji yang sesuai dengan keinginan kita. Ukuran besar atau kecil jumlah gaji kita hanya kita sendiri yang memaknainya bukan? janganlah terlalu ambisi untuk mendapatkan gaji yang besar namun kita tidak punya value yang bisa kita jual saat bekerja.
Konteks gaji mungkin hanya ada saat kita terikat dalam satu organisasi beda cerita jika kita berwirausaha sendiri. Masalah gaji meskipun hanya terdiri dari 4 huruf namun bagi semua orang menjadi hal yang sensitif sekali.
Bahkan tiap tahun kaum buruh yang tergabung pasti akan melakukan demo untuk meminta kenaikan gaji. Ada yang suka ikutan demo juga?saya cuman sekali itupun dipaksa *ngenes*
Bahkan tiap tahun kaum buruh yang tergabung pasti akan melakukan demo untuk meminta kenaikan gaji. Ada yang suka ikutan demo juga?saya cuman sekali itupun dipaksa *ngenes*
Gaji disini berbicara tentunya uang, jumlah uang yang kita dapatkan setelah kita bekerja. Bahkan ada perusahaan termasuk saat ini tempat saya kerja ada istilah "no work no pay" jika kita ga masuk maka gajinya akan dikurangi hehehe itu konsekuensi setiap perusahaan memiliki aturan berbeda jika ditempat sebelumnya saya bekerja, masuk tidak masuk tetap dibayarkan gaji full.
Ada minus ada plusnya setiap perusahaan tidak ada yang sempurna yang sempurna cuman seblak Mang Uyan *apasih*
Ada minus ada plusnya setiap perusahaan tidak ada yang sempurna yang sempurna cuman seblak Mang Uyan *apasih*
Masalah gaji tidak semua orang perlu tahu termasuk teman dekat kita sendiri kecuali kalian nanti berkomitmen tidak akan ribut dan hubungan masih tetap baik-baik saja.
Hal ini pernah saya alami dengan rekan kerja saya ditempat dahulu.
Hal ini pernah saya alami dengan rekan kerja saya ditempat dahulu.
Berawal karena perkenalan saat mengisi kontrak kerja akhirnya membuat kami dekat terlebih satu divisi beda bagian saja. Kedekatan kami membuat kami saling mengetahui sallary hingga tahu habis untuk apa saja *LOL* mengingat itu sungguh lucu entahlah dulu begitu polosnya kami.
Namun seiring berjalannya waktu tak lagi kami mengetahui masing-masing gaji yang kami dapatkan karena tertera jelas dalam payslip "membocorkan akan kena sanksi". Sangatlah sensitif dan menurut saya pun rasanya kurang sopan jika kita menanyakan "Berapa Gajimu?" kepada pihak lain yang baru masuk.
Alasannya menurut saya untuk apa kita tahu?toh gaji kita juga tidak akan sama jika kita sudah tahu. Dan yang terpenting untuk diingat bahwa rezeki kita tidak akan tertukar seperti sandal jepit hahaha apalagi sampe putri tertukar *sinetron banget*.
Betul sekali Alloh sudah atur sedemikian rupa itu sehingga pasti sudah terbaik untuk kita. Apabila kita tahu misalnya rekan kerja kita yang baru kok gajinya lebih gede dari kita? ingat kembali bahwasanya itu sudah menjadi rezeki dia.
Jangan merasa iri atau langsung membuat kinerja menjadi menurun. Manusiawi memang jika ada perasaan iri tapi tak lantas kita memusuhi hanya karena masalah itu.
Jangan merasa iri atau langsung membuat kinerja menjadi menurun. Manusiawi memang jika ada perasaan iri tapi tak lantas kita memusuhi hanya karena masalah itu.
Saya pun memiliki pengalaman menarik, suatu hari sekitar tahun 2015 ada tugas untuk mewawancarai seorang karyawan mengenai tugas apa yang sudah ia lakukan agar saya review kembali Job Desc-nya. Dan pada percakapan akhir selalu saya akan menanyakan "apakah ada yang ingin disampaikan lagi?"
Lalu karyawan tersebut sebut saja Mr. X bercerita, yang saya lihat ia merasa benar-benar kecewa dengan ditandai nada suara turun naik memastikan bahwa ia tidak terima dengan gaji yang didapatkan selama ini.
"saya ini supervisor tetapi gaji saya itu sama seperti staff, saya ini tahu dari semua supervisor divisi "Z" hanya saya yang paling kecil, saya ga mengerti bla...bla...bla...." begitulah yang ia sampaikan diakhir sesi tersebut.
Apa yang saya katakan saat itu? dengan tersenyum sedikit tertawalah *ga consist senyum apa ketawa?* berikut ini percakapannya :
Saya : "Mr. setiap orang punya rezeki yang berbeda, jika kita hanya dapatkan dengan jumlah itu terimalah dan bersyukur, jika anak baru mendapatkan lebih besar itu sudah rezeki dia, kalau saya sendiri berfikir begini gaji saya lebih kecil dari anak baru yang sudah saya rekrut, maka saya melihat dari sisi lain ow lingkungan kerja saya menyenangkan (itu juga rezeki), saya bisa ceria dan sehat sampai dengan hari ini (itu rezeki) ada banyak hal yang merupakan rezeki tanpa kita sadari yang ga juga dimiliki orang lain. gitu Mr. gimana? (sebenarnya panjang lebar ngomongnya cuman inget intinya kayak begitu)
Mr.X : *menganguk dan tersenyum*
“ benar juga yah bu apa yang ibu sampaikan dengan nada yang mulai melunak”
Saya : percaya deh ga semuanya bisa kita jadikan tolok ukur dengan gaji Mr.
Percakapan itu diakhiri dengan bersalaman lalu kami kembali bekerja. Dan semenjak moment itu saya melihat Mr. X kembali senyum-senyum sendiri jika bertemu dengan saya *ya kali karena memang udah gajian.
Kejadian lain perihal gaji adalah karyawan lama yang menggencet (duh ga enak banget istilahnya) pokoknya memaksa karyawan baru untuk menyampaikan berapa gajinya.
Karena dipaksa akhirnya karyawan baru kena SP tak tanggung-tanggung langsung SP2. Kok bisa?karena karyawan baru membeberkan jumlah gajinya. Kebocoran gaji tersebut langsung membuat ricuh dan terjadi “sindir-menyindir” yang begini nih yang bikin suasana kerja jadi ga nyaman. Sebel juga sih sama karyawan lama yang usianya tua tapi kekanakan gitu. Makanya selalu ada aturan GAJI ITU RAHASIA.
Sebagai recruiter saya tahu banget harapan setiap kandidat yang mau masuk ke kantor bahkan jika sudah deal dengan User saya pun juga tahu gaji mereka. Saya sudah kenyang melihat nominal gaji karyawan baru. Apa saya bafer?tentu saja tidak.
Kalau menurut saya sih kenapa sampe pada pengen tahu gaji orang lain itu ada beberapa alasannya, diantaranya :
1. Penisirin atau Penasaran
Seperti kasus yang karyawan lama gencet karyawan baru saking penasarannya sama anak baru makanya akhirnya melakukan intimidasi. Padahal apa untungnya kalau pada akhirnya tahu bikin sakit hati. ya ga?hayo masih ada yang suka penasaran sama gaji orang?mendingan stop deh dari sekarang.
Jangan jadi biang ribut kalau udah tahu gaji yang lain akhirnya dari biang ribut jadi biang masalah yang sebabin karyawan baru pada resign. Hentikan ini kalau tidak mau di SP! CAMKAN ini hahaha.
2. Merasa Lebih Hebat
Adakalanya karyawan yang lama merasa hebat dan berpengalaman jadinya suka kepo kira-kira anak baru dikasih gaji berapa. Pun sama saya juga pernah merasa lebih jago *astagfirullah* makanya suka sedih pas tahu kalau gaji yang baru dengan kapasitas segetu-getunya bisa lebih tinggi hahaha.
Makanya mendingan jangan dimasukin hati, bekerjalah justru dengan hati ya gaes biar bawaannya ga sensi, baper lalu sakit. Ingatlah rumus bahwa rezeki bukan hanya GAJI saja.
3. Memotivasi
Iya gitu nanya gaji orang bisa memotivasi?jawaban saya ada 2 kemungkinan sisi positif dan negatif. Yang satu, sisi positifnya bisa memotivasi biar kita terus dapat promosi dengan bekerja lebih giat dan yang kedua, sisi negatifnya bisa memotivasi kita cepet RESIGN. *LOL. Hayo sapa yang pernah kayak gitu?saya sih yakin pasti ada aja yang begitu.
Selama kita memutuskan dengan matang ingin bekerja yakinlah untuk tetap berpositif thingking dengan gaji yang kita dapatkan. Seperti saya contoh realnya mungkin dikantor gaji saya segitu tapi Alloh kasih rezeki lewat jalan lain seperti memenangkan lomba blog. *doain saya menang lagi ya temans aamiin 😆
Percayalah temans, Alloh sudah memberikan porsi yang sesuai untuk kita. Intinya adalah Bersyukur, semakin kita bersyukur semakin kita menikmati dan bertambah lagi nikmat-nikmat lain dari Alloh.
Demikian yang dapat saya share, ada yang mau share juga perihal ini?pada intinya dari tulisan ini adalah pertanyaan “Memang Berapa gajimu?” sebaiknya diganti dengan pertanyaan lain yang bisa membuat hubungan dengan rekan kerja semakin kompak dan harmonis bukan sebaliknya memicu pertikaian hanya dengan 3 kata tersebut.
Semoga Bermanfaat Yah..💋
Wkwkkwkw pertanyaaan jenis ini kusebutnya pertanyaan sensitip alias off the record, nih hahaha
Reply DeletePernah satu kereta ama orang yang kepoooow banget, sosoan nebak berapa gaji eyke pas masih gawe mb herv, trus bilang kerja di swasta khususnya media itu menyedihkan blablabla, terus cerita2 dirinya yang notabene uda lama ketja gimana gimana dg pedenya...dia ga tau aja angka sebenernya belom kusebut. Cuma akunya males aja menerangkan gaji sama jenis orang sok tpyes kek gitu hahahha
wkwkwk klo ada orang sotoy begitu emang rasanya pengen skak mattby mba sayangnya kita memang sll milih bwt dumel doang padahal pgn jitak 🤣😂
Reply DeleteTuuh di survey2 suka ditanyain, mana dikelompok2in pula. Jadi blogger (baru sampe) kelas ikan mas mah milihnya kelompok palibg bawah deh wkwkkw
Reply Deletewkwkwkwk ikan benteur aku mah komo mb 😂
Reply Deleteduh aku baru tahu malah kalau ada aturan di beberapa perusahaan yang melarang memberitahukan jumlah gaji. Saya malah gak ngasih tau bukan karena dilarang perusahaan, tapi karena malu ngomongin uang.. takut dipinjem hahaha TFS ya mak
Reply Deleteyang aku tahu memang ga bole mba bisa kek anak baru itu sampe di SP kecuali klo yg dikasih tahunya ga baper siy 😂
Reply Deletewkwkwk nah betul mba salah satunya menghindari orang berhutang 🤣
Aku baru tau Mba kalau gaji itu rahasia pantes aja pas dulu kerja di Bandung, langsung disms sama pelaksana harian agar ga tanya2 gaji rekan yg diterima bareng saya hahha udah 2 tahun baru tahu gaji saya lebih gede hmm tapi kalau pas jadi guru honorer mah gada rahasia mba, pas ambil honor kan ttd gitu, tau lah gaji kepala yayasan, kepsek n wakasek, ngenes heheh
Reply Deleteduh klo dijembrengin gitu rasanya tll pedih mba san akhirnya bisa bikin demotivasi klo yg baper 😢
Reply DeleteMaaf Sis.. gajiku yg 3thn lalu aja blm abis.. bhay.. #kibasjilbab hahaha #mintadibully XD
Reply DeleteKarena aku ngurusin juga masalah kontrak dll, plus bisa masuk system jd tau semua gaji orang sekantor, tapi ya itu... harus bisa menjaga kerahasiaan, krn gaji itu sentitip, kadang suka kesel iiih kok anak baru gajinya lbh gedeee?? tapi abis itu balik lagi, mgkn emang udah porsi/rejekinya segitu & aku segini.. jadi ya, nikmatin aja :D
wkwkwk edunlah mamih horang kayah 🤣😂
Reply DeleteAhaha... been there. Gaji itu emang soal sensitif. Sebagai anak baru (dulu) aku merasa disirikin sama staf lama hanya karena aku dikasih 'uang jajan' sebelum lebaran padahal baru sebulan kerja. Ya aku ga minta, kan.Terus kenapa staf lama itu keki sama aku? *malah curcol* Btw aku jadi kepo sama seblaknya Mang Uyan. Beli seporsi aja mah ga ngabisin uang gaji, kan?
Reply Deletenah sbg anak baru dan punya tampang manis emang siap2 disinisin teh wkwkwk
Reply Deletemurah teh seblak mang Uyan cuman 10rb 😂
kalo pengen gaji gede dan protes digaji sekian yasudah...disarankan bikin usaha sendiri aja wkwkkw
Reply Deletenah benul bingits ini mba 😂🤣
Reply DeleteHai hai Mbak Herva, sibuk ya lama nggak jumpa.. *hallah.. :D
Reply DeleteAku ngakak sendiri loh, bahasamu jan bikin aku duduk manis baca sampai tit8ik darah penghabisan.
ALhamdulillah sekarang gada gaji2an nih Mbak. Adanya penghasilan harian wong jualan. Btw baca di atas jadi inget masa lalu jaman masih ngantor. Emang tiap ketemu HRD senyam senyum deh $ wkwkw, ya karena habis gajian Mbak hihihi
hai hai mba wahyu akhirnya datang juga 😂 iyalah giliran gajian telat uda pada cemberut aja sama HRd 🤣
Reply Deleteiya rezeki bukan cuma gaji ya :)
Reply Deletedesrait teh 😁
Reply DeleteBicara gaji emang sensitif apalagi jk yg kita ajak bicara adalah merupakan rival kerja. Kadang mengetahui gaji orang membuat kita kurang bersyukur
Reply Deletenah itu dy mba betul banget akhirnya malah suudzon ya
Reply Deletesering teman2 mengasihani gajiku yg jauhhh di bawah UMR, tapi lha yg penting barokah toh, betul kan mbak?
Reply Deletebetul sekali yang penting barokah 👍😁
Reply Deletealhamdulillah temen2 kerja ga ada yang suka tanya2 masalah gaji. Karena kalo ngomongin gaji emang sensitif banget. suka langsung habis kata - kata buat jawabnya hahaha
Reply Deletewkwkwk iya rasanya tuh duh gimana yan😂
Reply DeleteJangankan gaji, pakai lipstik yang warnanya beda tiap hari aja diributin di kantor *LOL
Reply DeleteYang penting tetap mensyukuri setiap rejeki yang diberikan olehNya ya mbak Herva :)
hahaha ember mba :D
Reply Deletesetuju bersyukur pointnya :)
Waaaaaiya. Kalau ada yang tanya gaji mah saya cukup jawab "Alhamdulillah cukup buat kebutuhan dan gaya hidup" :3
Reply Deletealhamdulilah langsung kesel orang yang nanyanya wkwkwk tapi bener emang mesti digituin kepo y mba :p
Reply Deletejadi inget masa2 kerja kantoran dulu, soal gaji ini emang super sensitif dan rahasia. Aku pribadi pun gak pernah ngasih tahu meski ke teman dekat sekali pun, kadang kalo ditanya, aku cuma jawab ancer2nya aja, hehehe..
Reply Deletebetul sangat sensitif sekali mba :) cari aman bilang aja kisaran hahhaa
Reply DeleteAku pernah ada teman yang tanyain berapa gajiku pas aku diterima masuk di kantor baru. Dan dia menyebutkan angka angka yang fantastis. Aku sih cuma bilang Aamiin. Padahal nggak segede itu juga. Hahhahaa
Reply Deletehahaha aamiin-kan y mba semoga bisa kekabul :p
Reply DeleteDuuh bener banget deh Mba, Nanya perihal gaji itu memang bikin risih dan ribut kalo tujuannya negatif. Padahal bener Kata Mba, rejeki itu kan banyak rupanya, tinggal kita pinter-pinter aja bersyukur.
Reply DeleteAamiin Ya Robb, semoga Mba Herva menang lomba lagiiii, biar makin bikin daku iri positif buat contoh semangat menangnya eh semangat lomba maksudnya wkwk
aamiin makasi y mba yuk ikutan lomba mba hehehe
Reply DeleteDuhh gajiku piro yoo hihi
Reply Deleteakeh mba hahaha
Reply DeleteSaya waktu pertama kali kerja juga ditanya2 berapa gaji saya *tapi sama tetangga. Karena saya nggak sebut nominal gaji, akhirnya nanya ke ibu saya. Ya ibu saya jawab begini; "Gajinya bisa buat beli bedak" :D soalnya nanya2 melulu sih
Reply Deletekepo amat tetangganya y mba hahaha..untunglah ibu yg jawab
Reply Deleteinspiratif banget mbak
Reply Deletemakasi mama Lala :)
Reply DeleteBerarti memanh benar ya, di mana-mana masalah gaji itu confidential alias rahasia
Reply Deleteiyes mba siapa membocorkan kena sanksi :)
Reply DeleteKdang agak sungkan memang mba,,, gaji msh prsoalan agak pribadi kalau d Indonesia, sy aj mikir 1000x klo Ada yg nanya mau jwb gk y,,,
Reply Deleteiya betul mba klo kita sungkan yang lurus fikirannya yang agak belok suka kurang ajar nanya2 yang berakhir bully-an hahaha *emosi
Reply DeleteSangat berpotensi untuk membangkitkan kesensivitasan perasaan kalo tahu gaji sejawat ya, Mbak :D
Reply Deletedan membangkitkan pertikaian, menebarkan kebencian mba tepatnya karena bener2 terjadi disini hahhaa
Reply DeleteKalo ada nanya. Gaji kamu berapa?
Reply Delete"Emang kalo sedikit. Situ mau nambahin"
Atau jawab :
"Mo tau aja..nanti kalo ketahuan banyak kamu minta traktir.." biar yg gondok yg nanya..he2
Dikantor juga ada tuh... Yg ngukur pendapatan orang lain...
wkwkwk langsung kesel yang nanya y mba klo digituin.
Reply DeleteHahahahaha, pertanyaan begini dari dulu aku g prnh mau tau mba :p. Pertama, ga pengen sakit ati kalo tau temen yg selevel trnyata lbh tinggi. Ato jgn2 gajiku sama ama staff biasa :p. Lbh bgs ga tau toh, biar kerja ttp semangat. Kita sbnrnya gaji dimasukin k rek staff di bank tempat kita kerja. Krn aku di bagian operation, ada aja sih cara supaya bisa melihat gaji2 org lain. Tp ya itu, ga pgn aja.. Udh percaya mba, rezeki allah yg atur. Ga mungkin ketukar. Kalo memang gajiku lbh kecil dr staff yg selevel, yo wis lah... Mungkin ditambahin dr gaji suami yg posisinya lbh tinggi. Bersyukur toh :D.
Reply Deletenah betul mba klo ujungnya bikin panas dingin kan ga enak y mba Fan :) alhamdulilah pastinya ada jalan lain y mba
Reply DeleteNah, saya beda lagi. Pernah sedih banget, karena gaji anak saya dibandingin ama anak teman. Trus dia sombong, gaji anaknya lebih besar daripada gaji anak saya. Padahal anak saya bangganya setengah mati dng gaji segitu, dan sms ke saya, ga usah kirim uang saku lagi. Gimana saya ga meleleh coba. Eh...dibully ama teman...
Reply DeleteDuh miris y Bu padahal anaknya sendiri sangat mensyukuri ya begitulah orang lain hehehe makasi sharingnya Bu Hany
Reply DeletePernah dikepoin sama temen satu ruangan pas kerja dulu. Dia tau banget jumlah gaji aku berapa, padahal aku gak tahu gaji dia berapa. Lalu dia cerita dia menyebut jumlah gajiku yang bla bla bla. Sejak itu sikap dia berubah. Memang sensitif lah gaji kalau ditanya-tanya. Bisa pengaruh ke pertemanan di kantor.
Reply Deletelah dia yang kepo dia yang baper y mba kwkwkwk begitulah di kantor lika-likunya :) makasi sharingnya mba Mita
Reply DeletePantesan mbak, teman suami klu tukin cair ditanya berapa gak mau ngaku. Secara dia tugas bagian TU kan.
Reply DeleteTapi teman2 yg lain ya blak-blakan aja.
Emang bener, soal gaji bikin baper.
betul mba bikin baper kalau hatinya tegang hahaha :D
Reply DeleteSebenernya aku ya kepo sama gaji temen. Tapi kemudian jadi masa bodoh karena ya itu tadi.. pegang prinsip, 'rejeki tiap orang beda-beda" hehe...
Reply DeleteBtw, aku baru gajian pagi ini hihi...
betul mba rezeki orang beda2 yang tertukar hanya putri di sinetron dan sendal jepit..
Reply Deletealhamdulilah turut berbahagia uda gajian mba aku masih H2c wkwkwk
Aku nggak ada gaji, nggak kerja kantoran sih hehehe. Soal gaji emang sensitif banget yah.
Reply Deletegpp mba usaha sendiri lebih enak malah yang usaha sendiri justru umumin omset y mba ke orang-orang
Reply DeleteIya lho padahal udah dikasih tahu bahwa gaji adalah rahasia masih ajaa ada yang kepo nanya gaji. Aku biasanya kalau ada yang nanya gaji, tak naikin berapa ratus persen gitu dari aslinya. Yang tanya malah jongkok sendiri, hahahha.. Tapi teteep aja tanya dapat bonus berapa. Hahaha. Pinter-pinter aja sih yang jawabnya mah.
Reply Deleteiyes mb Ran pinter2 jawab dan ngelesnya kek bajaj hahaha makasi sharingnya y mba :)
Reply DeleteHahaha berapa gajimu? Plakk kepo aja ya mb hehehe
Reply Deleteplak emberr 😂🤣🤣
Reply DeleteKalau versi yang buat saya "Memang nulis-nulis gitu dapat uang ya?" Dan itu nggak sekali dua kali Mbak Herva...Hihihi..
Reply Deletekasih unjuk rekening mba Di 🤣😂
Reply DeleteDah, jawab aja, "alhamdulillah cukup"..."cukuo bwt makan, cukup bwt beli2, cukup bwt jelong2...." hahay
Reply Deletealhamdulilah y mak Ken 😍
Reply DeleteAku gapernah nanyaa gaji mbak bell kalau ke org, sesoalnya sensitif banget dan rasanya gak sopan gtu :" hehehe kalaupun ditanya aku jawabnya sama senyuman aja "alhamdulillah bisa buat jajan" wkwkw 😄
Reply DeleteSepakaat banget mbak kalau rezeki ndak hanya berupa uang, keluarga sehat dan teman yg baik juga rezekii. . Hehehe
yess betul mb Lucy 👍😍
Reply DeleteNgomongin gaji jadi kangen gajian #eh..*efek udah 100 purnama ga gajian lagi 😃 .
Reply Deleteharap bersabar ini anugerah 😁
Reply Deleteselalu seneng mbaca tulisannya mbak herva yg tentang dunia keHRDan.
Reply Deleteya walaupun kadang-kadang cuma jadi silent reader, tapi banyak tulisanmu yang masalah dunia kerja tak baca lho mbak *apa banget dah, ngga ninggalin jejak di blog kece ini* XD Ampuuuun
masalah gaji mah emang bikin baper mbak. saya sempet ngrasain itu. pas awal-awal masuk dunia kerja, sempet tanya juga ke sesama karyawan. setelah tahu kalau masalah fee ini menjadi rahasia pribadi, eee kudu hati-hati & bisa jaga diri lah kalau pas ditanya sama temen, kudu pinter-pinter nge-LES :D
tanya dong mbak, etis ngga sih misal ada karyawan bagian HRD atau finance atau di divisi apapun itu yang tahu besaran gaji kita, terus "dia_nya" membocorkan nominal tersebut ke kita atau ke karyawan lain. *ini pengalaman pribadi yg bikin ngga nyaman di tempat kerja dan menjadi alasan kenapa saya resign wkwk*
kesian tuh org HRd nya ember banget 🤣😂
Reply DeleteSaya kepo sama gaji orang bank di novel Ika Natassa. Hahaha... soalna digambarkan di novel itu mereka hidup wah (wah menurut saya). Jadi penasaran gaji mereka berapa. Hihihi...
Reply Deletesama aku juga mba hahaha
Reply DeleteBener juga sih terkadang perlu banget dan mau banget tahu gaji oraNG itu berapa... apalagi yang kerjanya di blogger... jadi content placement
Reply Deletehahaha jd aja kepo y kang
Reply Deletehuahhaahahah, dari dulu emang saya jrg nanya2 gaji walau sm anak baru. Yaeyalah, anak barunya begitu masuk lgsg jd manajer atau supervisor saiyah... gila aja kl saya nekat nanya :))))))
Reply Deletewkwkwk bisa2 kena SP y mb Ria :p
Reply DeleteFenny punya usaha sendiri yang kadang gajinya cukup buat leha leha tapi kadang juga bikin sakit kepala, hahaha makin susah kalau ditanya gaji, gajinya dari "sono"
Reply Deletealhamdulilah sudah punya usaha sendiri ya mb :)
Reply DeleteBetul.. kasus bapak yg mikir gajinya lebih kecil dr anak baru itu sama dengan blogger yg baper dpt event atau ga. Hahaha.. Ga usah baperan semua rejeki dah Allah yg atur. Kalau dapet ya disyukuri nikmat Allah, kalau ga dapet mgkn Allah lihat kita lg dibutuhkan ditmp lain. Betul ga, mba?
Reply Deleteyes ga usah baperan rezeki sudah ada yang atur y mba Ade :)
Reply DeleteSecara etika emang gak boleh tanya2 gaji orang lain.
Reply DeleteTapi banyak yg menjadi kan besaran gaji sebagai kebanggan, balik lagi ke cara kita kerja, ikhlas atau enggak, lalu bener mbaaaak, rezeki gak meluku uang, teman yg baik pun rezeki.
iyes kadang gaji jadi tolok ukur dan ajang pamer namun pernahkah kita mikir ketika kita sebutkan nominal ada orang yang iri dengki dengerinnya bahkan baper hahaha
Reply Deleteiya banget ihhh..apalagi kalo baru lulus, bukan cuma temen sekerja yang nanya, tapi emak-emak juga pada nanya..entah emak dari temen aku, maupun emak-emak temen emak aku...huhuhu pada kepo terus berujung jadi adu pamer gaji anak masing-masing. Kalo gaji aku lebih kecil pasti deh emak aku jadi nyuru aku pindah kerja supaya gajinya lebih gede..T.T
Reply Deletesabar y mba hahaha
Reply DeleteHihiii... aku juga nggak kaget mbak di tempatku bekerja gajiku, gaji temen2, gaji sodara dari perusahaan. simplenya, kalau dapat segitu, ya wes itu rejekiku, kadang rasa iri ya ada sih, tapi dipikir2, jalan rezeki juga bukan dari gaji kerja aja, dari sampingan pun juga walau dikit2 tapi kalau bertahap kan juga rezeki, rezeki sehat, dll rezeki lain yg ga bisa dihitung.
Reply DeletePernah waktu jadi pegawai kontrak, aku di posisi anak baru yg gajinya lebih gede. Akhirnya aku dikucilin sama yg lain wkwkwk, ga enak banget padahal yg namanya baru ga ngerti apa2lah. Btw yg ngebocorin bukan aku tp karyawan lain yg somehow gimana bisa liat nominal gajiku entah dimana. Kesimpulan dari komentar panjang tak berfaedah ini adalah : Mending ga usah ngebocorin gaji biar pertemanan di kantor adem sentosa :D
Reply DeleteSetuju sekali, gaji adalah rahasia.
Reply Delete