POSTS SLIDER

I'm writing about...

Indahnya Menikmati Proses Dalam Setiap Perkembangan

Revolusi media membuat kita sebagai konsumennya dimanjakan dengan berbagai info yang bisa dengan mudah diakses hanya dengan menggunakan jari jemari syantik kita. Mulai belanja sampe dengan kursus bisa juga dengan online.

Penawaran berbagai produk dengan mudah kita dapatkan melalui jejaring sosial atau muncul ke email kita. 

Dari penawaran barang hingga jasa untuk menjadikan seseorang kaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya itu sekarang semua tersedia.

Saya yang membacanya terkagum-kagum dengan berbagai testimoni yang diberikan dan ditampilkan di setiap seliweran iklannya.

Siapa sih yang ga mau kepengen anaknya menjadi STAR, siapa sih yang ga kepengen kariernya melesat seperti ROKET, siapa sih yang ga kepengen punya DUIT banyak tapi cuman kerja ngedipin mata doank, siapa sih yang ga kepengen blognya selalu ada di PAGE ONE *saya ngacung sendiri*, siapa sih yang ga kepengen jadi FAMOUS karena karya kita y bukan karena sensasi seperti ah itu loh yang itu ga ah ga jadi sebutin nanti ditabok batman karena GHIBAH xixixi.

Setiap orang pasti punya goal sendiri, punya harapan selalu menjadi yang terbaik.

Tetapi jangan sampai menjadikan itu beban di atas kepala yang akhirnya mengubur dalam-dalam ga hanya impian kita tetapi diri kita sendiri.

Saya rasa tidak ada yang salah sebagai ortu menginginkan anaknya cerdas, multitalent dan segala rupi keinginan namun akhirnya justru "Membatasi" kebebasan anak kita.

Pernah ditawari jasa agar anak bisa berkembang baik otaknya menggunakan satu alat yang harganya lumayan mihil? atau pernah ditawari untuk  melakukan assesment guna melihat bakat anak dan akhirnya terlalu percaya sama hasil assessmentnya sampe akhirnya kita melupakan BAKAT ALAMI anak hingga menjuruskan anak ke jalan yang belok lalu masuk jurang.  

Karena siapa? karena orangtuanya sendiri. Naudzubillah..
Yang saya lihat beberapa penawaran produk tersebut seperti PSEUDOSCIENCE. Apaan tuh pseudoscience? ini pengertian yang saya dapat dari wikipedia, Ilmu semu atau pseudosains (Inggris: pseudoscience) adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang diklaim sebagai ilmiah tapi tidak mengikuti metode ilmiah.

Ilmu semu mungkin kelihatan ilmiah, tapi tidak memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji dan seringkali berbenturan dengan kesepakatan/konsensus ilmiah yang umum. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_semu).

Dan saya bilang kita masih saja percaya dengan pseudoscience tersebut. Apalagi pihak tertentu sampe bikin sesuatu yang wow gicu padahal siy menurut saya itu mah strategi marketingnya ya kalau kita ga melek informasi dan males nyari tahu kemakanlah sama bujuk rayunya si marketing tersebut. Ujung-ujungnya menyesal kemudian.

Tetapi saya ga mau ambil kesimpulan dini. Semuanya balik pada masing-masing pribadi yang membutuhkannya.

Saya ga mau nyebutin produk atau jasanya yang jelas melalui tulisan ini saya cuman ingin berbagi bahwa sesuatu itu TIDAK ADA YANG INSTANT berulang kali saya menggunakan analogi Mie Instan saja untuk dinikmati lebih enak di rebus dulu menggunakan berbagai toping dan butuh beberapa menit waktunya.

Sama halnya dengan perkembangan Anak kita, Karier kita tidak ada satupun yang langsung secepat kilat menjadi sukses sesuai impian masing-masing.

Satu kali saya di tawari produk sebut saja produk X, konon katanya mampu membuat anak saya seperti bla-bla-bla-bla.

Jika saya tidak punya jangkar mindset sendiri saya sudah mengikuti arus. Tetapi saya lebih memilih untuk bertanya kepada yang ahlinya dulu, apakah benar produk ini seperti ini itu. Dan setiap apa yang saya tanyakan kepada ahlinya, jawabannya mencengangkan bikin saya tambah mikir dan mencoba menggali lebih dalam lagi.

Tumbuh dan berkembang itu membutuhkan satu proses dan stimulasi yang sangat tepat. Dan itu yang saya harapkan baik untuk anak saya maupun karier saya yang mentok gini-gini aza. Di kantor pasti ada aja yang kepengen banget diangkat jadi posisi lebih tinggi lagi tetapi sayang caranya salah.

Pengennya cara singkat dengan menjilat atasan berakhirlah sepakat alias di pecat. Kalau mau berkembang y mbo tingkatin dulu kompetensinya, tingkatin dulu skill-nya dengan upgrade melalui training atau assignment yang dikasih atasan. 

Sama halnya anak, seperti yang sebelumnya saya katakan kita pengen anak kita secerdas Uyut Einstein namanya juga usaha ya beli ini itu sesuai dengan iklan menjanjikan akan membuat anak bisa ini dan itu kalau stimulasi ga tepat bukan malah membantu tapi kita malah merusak secara pelan-pelan.

Contoh dalam menanam pohon saja, jika kita nanam pohon ingin pohonnya berbuah maka yang kita lakukan bukan dengan tiap jam terus-terusan di siram, tiap hari di pupuk yang terjadi pohonnya ga berkembang malah menjadi busuk.

Bagi saya pribadi setiap proses perkembangan ga hanya pada anak tapi bagi saya sendiri saya mencoba menikmatinya dan menjadikannya pembelajaran. So untuk bisa menikmati setiap prosesnya, saya punya cara sendiri :

1. Menguatkan Jangkar Pikiran


Tujuannya agar saya tidak melulu mengikuti arus. Ibaratnya satu kapal jika ingin berlabuh kapal akan melemparkan jangkar agar kapan tersebut tidak terbawa derasnya arus air. Pun sama saya mencoba menguatkan jangkar pikiran dengan melek informasi, banyak membaca, mencari tahu kepada yang ahli. Seperti keinginan saya yang ingin bermanfaat untuk orang lain maka saya memutuskan untuk coaching dengan yang ahli.


Baca Lagi : Coaching Bersama Bapak Josef Bataona

2. Percaya Diri 


Jika self confidence kita ada maka kita selalu mudah untuk melakukan segala sesuatu yang penting untuk perkembangan diri. Akan selalu ada komentar dan nyinyiran dalam hidup tetapi saya harus percaya diri akan setiap proses yang saya jalani. Misalnya : anak saya dulu baru bisa berjalan mandiri usia 16 bulan. Saya tidak lantas malu dan berkecil hati dengan nyinyiran orang yang mengatakan "ko belom bisa jalan?". Saya tetap percaya diri akan kemampuan anak saya dan keunikan anak saya. Sehingga saya ga jadikan semuanya beban yang sebabin saya menuntut terlalu lebih bagi anak saya, sementara kapasitas kemampuannya ya segitu. Percaya diri bahwa kita mampu untuk melakukan sebisa dan sebaik mungkin sesuai kemampuan kita. Dan yakinlah selalu semua yang terjadi adalah terbaik sesuai kapasitas kita dan akan indah pada waktunya.

3. Tetap Teguh Berusaha


Setiap proses menuju sukses ada langkah atau anak tangga yang mesti kita lalui, saya yakin jika kita tidak teguh berusaha maka kita tidak akan mampu menaiki setiap level anak tangga dengan baik. Proses menuju sukses memang membutuhkan waktu yang panjang tetapi itulah seni yang Alloh kasih agar mengetahui kegigihan kita sebagai hambanya untuk meraih apa yang kita mau. Seringkali saya membaca biografi orang-orang sukses versi saya, mereka menjadi saat ini karena membangun dari nol barulah sampai pada titik ini.

4. Komitmen Diri


Seperti yang saya singgung di ulasan ketika saya mengikuti coaching adalah keinginan saya untuk berubah maka saya membutuhkan komitmen diri. Karena yang menentukan ya diri sendiri, pun sama setiap proses tumbuh dan berkembang akan menghadapi segala rintangan-rintangan yang bikin kita diuji apakah kita mampu berkomitmen atau tidak.

5. Bersyukur, Sabar dan Ikhlas

Dari semua cara yang sudah dilakukan maka sebagai penutup adalah saya mensyukurinya setiap proses yang saya terima dan mengikhlaskan bahwa segalanya merupakan skenario yang terbaik untuk saya.

Jika saya sudah usaha namun gagal maka obat paling baik adalah Syukur, Sabar dan Ikhlas itu semua yang akan merecovery hati saya yang kecewa dan luka *eciee dah kayak lirik lagu.

Ya bagi saya 5 cara tersebut paling ampuh untuk saya ga ngoyo pengen sesuatu yang instant. Pernah dengar perkataan ini :

“Kullu maa ya’ti bisur’atin, yadzhabu bisur’atin…
Sesuatu yang datang dengan cepat, akan pergi dengan cepat pula”

Saya sepakat dengan istilah tersebut. Karena semuanya butuh proses, semuanya butuh usaha tidak ada yang jlep langsung ada kecuali kuasa Alloh "Kun Faa Yakun". Maka nikmati saja setiap prosesnya dengan baik.

Demikian cerita saya, semoga bisa bermanfaat dan mohon maaf tidak ingin menyudutkan produk atau siapapun. Kembalikan ke masing-maisng individu saja.



Indahnya Menikmati Proses Dalam Setiap Perkembangan, tidak ada yang instant, jangan mudah terpengaruh dengan info masuk
Doc. Pribadi