POSTS SLIDER

I'm writing about...

Coaching with Pak Josef Bataona Sesi 2

Mengapa saya memutuskan untuk melakukan coaching?di tulisan sesi 1 sudah diulas, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Dan jiwa saya tergerak untuk menguak "WHO AM I?" saya merenung dan berfikir apakah hidup saya hanya seperti ini?apa yang bisa saya lakukan dengan potensi yang saya miliki?

Alasan saya memilih untuk coaching karena melalui coaching saya bisa memperbaiki diri, mampu meningkatkan kemampuan diri melalui target yang saya buat sendiri dengan berkomitmen agar konsisten sehingga target tersebut bisa saya capai. 

Mengapa harus dengan Bapak Josef Bataona?karena sebelumnya saya tertarik membaca bukunya Kisah Rp 10.000 yang telah mengubah hidupnya. Yang merupakan sekumpulan tulisan beliau dari blognya. Background beliau sebagar HR Profesional tentu memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memotivasi dan menginspirasi semua orang.

Dengan segunung kegiatannya saya salut Bapak Josef masih selalu menyempatkan untuk sekedar membalas email, membalas komen di blognya bahkan untuk menyediakan waktu bagi saya yang sebatas fans agar bisa meng-coaching saya. Memang semakin banyak pengalaman justru semakin ingin menularkan virus positifnya kepada orang lain dan saya belajar dari beliau.

Coaching sesi 2 merupakan review dari progress pencapaian yang saya buat di sesi 1. Saya sendiri terkagum-kagum dengan perubahan diri saya *maaf bukan narsis* :D dari perubahan sikap hingga perubahan untuk berkomitmen dalam menulis. Pada kesempatan sesi 1 memang saya memilih untuk komitmen menulis karena itu terciptalah blog ini.

Baca Lagi : Coaching with Bapak Josef Bataona sesi 1

Keinginan saya untuk menggali potensi, jauh sebelumnya saya pernah mengikuti konseling bahkan saya meluangkan waktu hanya untuk sekedar bertemu dengan psikolog. Dan justru dengan coaching sebagai pilihan akhir saya merupakan titik awal saya menemukan inilah jalan saya. Dalam akhir coaching sesi 1, saya diminta Pak Josef untuk menuliskan apa saja yang ingin saya lakukan dan apa saja yang ingin saya rubah jika saya berada di tahun sebelumnya. 


Saya menuliskan 8 point yang ingin saya lakukan untuk inovasi dalam hidup saya dan 10 hal yang ingin saya rubah jika saya diberi kesempatan kembali ke 3 tahun belakang. Apa yang terjadi dengan point-point yang saya tuliskan?saya mencoba untuk KOMITMEN dengan apa yang saya tuliskan. Saya sangat senang dengan perubahan saya yang terjadi terutama MINDSET saya banyak berubah.

Saya contohkan sebagai berikut : Dalam hidup sehari-hari kita tidak terlepas dalam "masalah", tentunya kita pribadi yang menentukan apakah itu masalah bisa diselesaikan atau malah sebaliknya. Saya teringat dengan tulisan beliau yaitu Memotivasi diri, mensugesti diri bahwasanya kita bisa. Satu kali saya berada dalam masalah keluarga dan masalah kantor, tentu rasanya bikin mumet tapi saya teringat dengan motivasi beliau. "Cobalah bercermin lalu lihat diri kita dan katakan kita BISA apapun masalahnya pasti bisa diselesaikan" saya coba praktekan secara continue dan Bingo berangsur saya sekarang menjadi lebih berpositif thingking dan ini yang sedang saya pertahankan. *lagi-lagi bukan riya tapi saya Herva* :)

Kurun waktu coaching sesi 1 ke sesi 2 semestinya tidak berlangsung lama sayangnya saya yang mangkir karena saya merasa belum ada progress yang terlihat sekali. Sesi 1 coaching dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2015 dan Sesi 2-nya baru terlaksana 02 September 2016. Namun tetap selama itu saya memberikan progress melalui email kepada beliau. 

Semenjak berkecimpung di blog, saya merasakan kesenangan tersendiri terlebih ketika saya tahu ternyata tulisan saya disukai. Apa yang terjadi dengan saya?kini saya tahu ternyata saya bisa bermanfaat untuk orang lain. Sederhana tetapi menaikan Self Esteem maupun Self Confidence untuk saya pribadi. Terlihat katrok tetapi itulah ternyata esensi yang saya dapatkan melalui berbagi lewat tulisan disini. Terlebih lagi tulisan yang saya buat menjadi "REM" bagi diri saya pribadi untuk komitmen mengaplikasikan dalam dunia real.

Satu cerita lain, di kantor saya mendapatkan tugas untuk memberikan feedback kepada orang lain. Betapa diri saya ini harus berhati-hati dalam menyampaikan kekurangan orang lain. Saya yakin tidak semua orang yang mampu menerima feedback ataupun kritikan dengan baik, dulu saya begitu keras kepala dalam menerima pendapat orang lain maupun penilaian orang lain kepada saya. Tetapi seiring berjalannya waktu saya mampu untuk mengendalikan diri. Dan hal tersebut menjadi bekal saya untuk bisa menyelami semua karakter orang yang saya berikan feedback.

Adalah kebahagiaan bagi saya ketika orang lain mampu menerima masukan saya dan ia menjalankannya. Hal ini saya lihat berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan sendiri. Memberikan pengaruh yang baik ternyata bisa memberikan kebahagiaan juga. Jadi disini saya ambil point bahwa bahagia itu tidak berbentuk materi saja tetapi berbagi motivasi, berbagi ilmu, berbagi hal kepada orang lain menambah kebahagiaan tersendiri.

Point-point diatas merupakan pembicaraan selama coaching sesi 2. Meskipun by phone dan by email tetapi sangat bermakna bagi saya pribadi. Next saya sudah memiliki target lagi semoga bisa tercapai dan akan dilanjutkan lagi di caoching selanjutnya. 

Dan akhir dari tulisan saya ini, mengapa ingin saya bagikan bukan ingin pamer mengenai perubahan diri *hempaskan fikiran itu* tapi saya ingin membagikan :

"Ketika kita ingin berubah untuk berkembang menjadi lebih maju dan baik lagi maka pilihannya ada DI DALAM DIRI KITA SENDIRI, kesuksesan, kebahagiaan, kesedihan kita sendiri yang tentukan bukan Orang Lain dan itu semua perlu KOMITMEN DIRI

Seperti tulisan Pak Josef mengenai Pilihan Hidup setiap saat, Mempersiapkan diri untuk hari esok diperuntukan untuk kita semua diusia manapun, hanya mereka yang siap akan  bisa meraih berbagai kesempatan bagus. Dan hanya Anda yang tahu saatnya berhenti dan memilih jalan lain atau meneruskan perjalanan sekarang. Saat memilih jalan lain pun ternyata tidak selalu mudah, karena alam semesta memaparkan berbagai pilihan.




"Mensyukuri apa yang sudah ada ditangan kita itu jauh lebih baik daripada terus mengejar apa yang belum ada ditangan kita dan membandingkan diri dengan orang lain" Itu pesan akhir di sesi coaching dari Pak Josef. Semoga siapapun mampu untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Demikian cerita saya semoga bermanfaat y, "ambil positif dari yang saya bagikan dan ingatkan saya selalu jika saya mulai tak sesuai dengan yang saya tulis".