POSTS SLIDER

I'm writing about...

Promosi Yang Dinanti Demosi Yang Didapat

Dear Anakku, terinspirasi schedule kemarin bunda melakukan assessment untuk kandidat yang akan promosi dan demosi maka baru sempat untuk postingan kali ini. Cerita promosi dan demosi kali ini sungguh menarik pasalnya kandidat yang akan promosi adalah staffnya sedangkan yang akan demosi adalah supervisornya.

Kebayangkan bagaimana bunda mesti handle dua kandidat yang satu ceria ketika diinterview yang satu lagi bersedih uda kayak bipolar yah dua kutub yang berbeda xixixi.
Demosi sendiri adalah penurunan jabatan makanya kenapa kandidat yang satu bersedih terlebih yang bakal jadi atasannya yang baru adalah mantan bawahannya. Nah yang demosi ini pernah bunda ceritain disini si Mr. X lagi-lagi menjadi buah bibir dikalangan lingkungan departemennya.

Beredar cerita jika Mr. X memiliki performa kerja yang speednya kurang (balap kali speed hahaha) nah itulah yang menjadi trigger buat atasannya untuk menarik tim HRD agar melihat sebenarnya Mr. X ini gimana?dan juga sekaligus menaikkan bawahannya yang dinilai mumpuni untuk ada di level supervisor.

Ihiy akhirnya bunda turun tangan untuk eksekusi keduanya, senjata bunda tentunya tools psikotes dan tools AC serta interview di kombinasikan jadilah report deskripsi singkat keduanya (this is it ala farah queen). hahaha

Hal yang mau bunda share adalah dalam lingkungan kerja menjalin hubungan dengan rekan kerja itu penting pasalnya ketika kita tidak mampu menjalin hubungan dengan baik tentunya orang segan untuk bekerjasama dengan kita.

Tau sendiri kalau ada kabar berhembus yang ga enak mesti cepet banget beredar (ckckck pada seneng banget gosip cin xixixi). Jika sudah terjadi maka Halo or devil's effect yang akan berlangsung. Kalau kata urang sunda mah pikaresepeun jeung pikasebeleun hahaha. Selama bekerja pun mesti kita menerima feedback dari orang lain karena feedback dari orang lain bagi bunda sendiri merupakan cermin yang ampuh untuk memotivasi diri menjadi lebih baik. Hal ini pun bunda sampaikan ketika interview kepada Mr. X.

Jangan sering menyalahkan orang lain jika ada masalah justru menunjuk diri dulu apa yang salah dengan diri kita jika sampai banyak omongan berseliweran yang ga baik tentang kita betul ga?. Ilustrasinya kira-kira begini:

Jika 1 dari 4 orang yang menilai kita cerewet mungkin dia ga terbiasa dengan omongan kita yang banyak omong keles.

Jika 2 dari 4 orang yang menilai kita cerewet mungkin orang pertama menghasut orang kedua biar ikutan ngelabel kita cerewet

Jika 3/4 (semuanya) berkata bilang kita cerewet maka benarlah adanya bahwasanya kita cerewet kwkwkwk

Lalu apakah kita mesti benci kepada orang itu?bunda say NO! justru berterimakasihlah kepada mereka karena dengan feedback mereka kita bisa benahin diri kita jangan sampai kita jadi punya haters banyak ngalahin Mulan Jamilah wkwkwk.

Kalau diri kita yang tidak kita benahi sampe 100x kita pindah ke perusahaan lain pasti masalahnya akan timbul yang sama. (eeaa eeaaa macam guru aza bunda menggurui Mr. X kayak gitu hahaha). Niat bunda ga menggurui saat interview justru memberikan semacam petuah halah karena memang dia sendiri yang minta apa pendapat bunda mengenai case-nya?. Mayan juga sampe akhirnya membuat Mr. X berkaca-kaca tanda matanya kelilipan pulpen hahaha.

Demosi memang menyakitkan terlebih kita sudah punya ekspektasi target dalam hidup, bila promosi yang dinanti tak kunjung ada maka bersabarlah. Jika demosi yang menjadi pilihan terimalah barangkali memang kita belum pantas menduduki jabatan yang lebih tinggi. Kita belum amanah dalam memangku jabatan tersebut.

Semua orang tentu bercita-cita naik tangga dalam kariernya namun tak usahlah memaksakan bila memang kita belum mampu. Ingat IQ tinggi tak menjamin kesuksesan tapi attitudelah yang berperan. Mr. X ini memiliki potensi diri yang baik namun sayang belum bisa mempoles diri sehingga potensinya masih tenggelam dimakan attitudenya yang ga sesuai dengan penerimaan lingkungan.

Demikian semoga kau menjadi pribadi tak hanya IQ tinggi tapi attitudenya juga baik :)