POSTS SLIDER

I'm writing about...

Skripsiku Adversity Quotient (AQ)

Dear Anakku membahas Adversity ini membahas perjuangan skripsi untuk bunda. Berhubung naskah skripsi bunda sudah ga ada sama kompi-nya dijual wkwk untunglah bunda masih menyimpan bukunya. Skripsi bagi bunda adalah perjuangan dan ketahanan mental kita sedang diuji. Pasalnya selama bimbingan ga hanya pemikiran kita yang diuji tapi juga mental namun inilah yang bikin bunda jadi kuat dan terus mikir untuk terus berusaha.

Dari 1 judul ke judul lain yang ditolak mentah-mentah, dari bimbingan di biro hingga ke rumah, dari berangkat ceria pulang berurai air mata, dari santai jadi disiplin, dari tenang jadi anxiety berlebih, dari suka menjadi duka semuanya jadi pembelajaran buat hidup bunda sendiri.
Awal mula skripsi, bunda memilih judul yang ranahnya pendidikan namun waktu penilitian akan berlangsung lama maka dari itu pembimbing bunda tak menyarankan, ganti judul lagi berkali-kali sampe akhirnya ketika itu mencari ilham jadilah mengambil topik 'Adversity Quotient'.

Masih jarang juga terdengar hingga sekarang teorinya juga baru keluar tahun 1997 hello Mr. Paul G. Stolz (bunda inget karena baca bukunya khatam 100x wkwkwk), kita sering dengar istilah IQ, EQ maupun SQ namun untuk AQ masih jarang y. Ketika bunda sodorkan ini ke pembimbing Alhamdulilah langsung di setujui (rasanya uda kayak bucat bisul hahaha).

Variabel yang diukurnya terhadap mahasiswa yang sedang menjalankan skripsi hahaha karena fenomenanya didapet dari teman2 yang juga sedang skripsi ditambah proyeksi diri sendiri sehingga saat penyusunannya feel-nya dapet banget lah sangat-sangat menjiwai.

AQ adalah pola tanggapan yang ada dalam pikiran individu terhadap kesulitan, yang selanjutnya menentukan bagaimana tindakan individu terhadap kesulitan yang dihadapinya. 
Tiga pengetahuan yang membangun tentang AQ :
  1. Psikologi Kognitif, cara merespon kesulitan dengan pola-pola yang konsisten dan dibawah sadar. Berkaitan dengan keberdayaan dan ketidaberdayaan 
  2. Neurofisiologi, kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan ketika menghadapi suatu kesulitan.
  3. Psikoneuroimunologi, reson kesulitan akan mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh.


DIMENSI AQ – CO2RE
       CONTROL (C)
                Kemampuan seseorang dalam memberikan respon terhadap kesulitan dalam bentuk keberdayaan atau ketidakberdayaan yang pada akhirnya memunculkan optimisme, keuletan dan pengendalian.
 
       ORIGIN & OWNERSHIP (O2)
                Kemampuan seseorang dalam memberikan kendali untuk merespons kesulitan sehingga individu tersebut dapat menyadari mengenai asal usul dan pertanggungjawaban yang harus ia lakukan terhadap masalah yang ia hadapi.
 
       REACH (R)
                Kemampuan seseorang dalam memberikan kendali untuk merespons kesulitan sehingga individu tersebut dapat membatasi atau menjangkau aktifitas –aktifitas dalam kehidupannya.
 
       ENDURANCE (E)
                Kemampuan seseorang dalam memberikan respon terhadap kesulitan dalam bentuk daya tahan individu yang pada akhirnya memunculkan kekuatan dalam diri individu untuk dapat bangkit dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.


 Alat Tes AQ disebut ARP soalnya terdiri dari 30 soal masing-masing soal terdiri atas dua pernyataan yang kebanyakan di setting negatif. Karena memang mengukur ketahanan seseorang jadi soal yang dibuat pun lebih banyak setting negatifnya. 
Ada derajat AQ sendiri ada tinggi, sedang dan rendah yang diambil dari skor setelah skornya di jumlahkan sesuai dengan kolom yang sudah ditentukan. Dalam hal ini, Stoltz menganalogikan menjadi pendaki gunung dengan tiga kategori :
 1. quitter (yang menyerah).
Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan hidup. Mereka mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan.

2. camper  (berkemah di tengah  perjalanan)
Mereka  berani melakukan pekerjaan yang berisiko, tetapi  risiko yang aman dan terukur. Cepat puas, dan berhenti di tengah jalan.


3. climber (pendaki yang mencapai  puncak).
Berani menghadapi risiko dan menuntaskan pekerjaannya. Merekalah yang berada di puncak.

Fenomena saat ini entah dalam dunia pendidikan ataupun pekerjaan ada saja yang kurang bertahan dalam menghadapi kesulitan. Bukanlah berusaha dan bertahan kemudian berfikir untuk berubah tetapi lebih melihat kepada cara instan dalam menghadapi kesulitan.
Penelitian skripsi tentang AQ ini ternyata tidak hanya mengantarkan bunda menjadi sarjana tetapi di perusahaan sebelumnya bunda diminta untuk memodifikasi alat tes AQ ini sesuai dengan keadaan perusahaan sayangnya karena kebanyakan orang mengisinya sepertinya faking good wkwk alhasil ni alat tes ga sesuai dengan budaya di perusahaan. Sia-sia sudah yang bunda buat disitu bunda merasa sedih hahaha ga dink sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.

Sekian cerita tentang AQ, semoga kau memiliki AQ tinggi dan berjiwa seperti climber mengambil contoh si Top yang terus berusaha sampai akhirnya menjadi pengusah muda yang terkaya ((Baca Lagi : Belajar AQ dari Tao Kae Noi). SEMANGAT!

Yang penasaran lebih jelasnya, ini penampakan bukunya ;